Terima Audiensi UBP PLTU Sei Batu, Penjabat Bupati Suherman Puji Ide Pemanfaatan Limbah Batu Bara

Penjabat Bupati Sanggau beserta unsur OPD terkait saat mendengarkan paparan tim tehnis UBP PLTU Sanggau soal pemanfaatan limbah batu bara,

SANGGAU, PRUDENSI.COM-Penjabat (Pj) Bupati Sanggau Suherman menerima audiensi sekalogus mendengarkan paparan tim tehnis Unit Bisnis Pembangkit Perusahaan Listrik Tenaga Uap (UBP PLTU) yang beralamat di Sungai Batu Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau di ruang kerjanya, belum lama ini.

Dalam paparan tersebut, menurut Penjabat Bupati Suherman, pihak UBP PLTU menjelaskan tentang Fly Ash Buttom Ash (FABA) yang memanfaatkan sisa limbah batu bara, baik yang keluar dari cerobong asap maupun yang mengendap di bawah.

“Tadi saya menerima manajemen PLTU audiensi di ruangan saya, dan saya didampingi dari unsur Dinas LH, Dinas Perkimtan, Bappeda dan PUPR. Intinya, mereka (PLTU) ini mau ekspos dan pemaparan FABA,” kata Suherman.

Dalam paparan tersebut, tim tehnis UBP PLTU menjelaskan bahwa limbah batu bara bisa bermanfaat untuk membuat batako dan juga pengerasan jalan yang dicampur dengan semen.

“Penjelasan mereka fly ash itu untuk perekatnya sedangkan buttom ashnya adalah pengganti pasir. Mereka paparkan juga beberapa foto, slite, evidentnya di daerah luar Sanggau yang digunakan untuk jalan, pengganti pasir bahkan untuk pupuk, yang boleh mengambil gratis itu adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah dan UMKM, selebihnya tidak boleh harus ada izin,” terangnya.

Suherman mengungkapkan, potensi limbah yang bisa dimanfaatkan sekitar enam ribu sampai delapan ribu ton pertahun.

“Ide ini tentu sangat baik, sangat bagus dan memang dibeberapa daerah menurut mereka sudah ada yang melakukan kerjasama, misalnya dari Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Kalsel, Jawa Tengah dan beberapa daerah lain, bahkan ada juga dengan TNI,” beberapa Suherman.

Untuk menerapkannya di Kabupaten Sanggau, Suherman berharap harus ada kajian terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah.

“Kepada unsur OPD yang hadir saya minta untuk dikaji, tapi tetap harus hati-hati. Contoh, spek pekerjaan itukan sudah ditentukan, semennya berapa, pasirnya berapa, tiba-tiba sekarang kita ganti dengan FABA itu sehingga berdampak terhadap pengurangan pasir. Khawatirnya nanti jadi temuan, tapi tetap saja minta tadi dikaji, kalau memang ada aturan yang membolehkan, alangkah baiknya karena bisa menghemat pasir dan beberapa item lainnya. Saya sarankan itu mereka gunakan dulu CSRnya untuk nimbun kegiatan yang bukan bersumber dari APBD, misalnya bagian belakang rumah Betang itukan becek, nah bisa tidak dihampar dulu ke situ, itu contohnya,” pungkasnya.(rac)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *