Kepala BKP Hasan Nasbi Bantah Dugaan Gratifikasi Kaesang, Singgung Penggunaan Jet Pribadi Megawati dan Mahfud MD

JAKARTA – Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara menanggapi dugaan gratifikasi yang dialamatkan publik kepada putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.

Hasan menilai respons publik yang dituduhkan kepada pria berusia 29 tahun itu berlebihan. Ia kemudian menyinggung Ketua Umum PDIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hingga Eks Menko Polhukam Mahfud MD yang kedapatan pernah menggunakan jet pribadi.

“Ibu Mega kerap kali menggunakan privat jet ya di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Hasan dalam siniar yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya @hasan_nasbi, Selasa (17/9/2024). CNNIndonesia.com telah diberikan izin untuk mengutip.

Hasbi menyebut dalam rentang waktu itu, Megawati menurutnya masih tercatat sebagai Ibu dari Puan Maharani yang menjabat sebagai Menko PMK hingga Ketua DPR RI. Dia mengatakan posisi relasi keluarga mereka saat jadi penyelenggara negara itu menurutnya mirip dengan Kaesang yang saat ini tercatat sebagai anak presiden.

“Atau bahkan ada misalnya pejabat publik yang di masa dia menjabat naik private jet, Pak Mahfud misalnya,” kata dia.

Mahfud juga, katanya, sudah mengakui ke publik bahwa kerap naik jet pribadi milik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Oleh sebab itu, Hasan menuding situasi Kaesang saat ini menjadi ‘permainan’, termasuk oleh beberapa pihak yang membenci Kaesang. Mereka, menurut Hasan, menjadikan momentum Kaesang itu untuk semakin menyudutkan keluarga Presiden Jokowi.

“Ini kalau kalau hanya untuk untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh. Tapi untuk yang lain, Ibu Mega pak Mahfud, Ibu Puan [Puan Maharani, Ketua DPR dan juga anak bungsu Megawati], dan yang lain-lain mereka enggak ambil pusing. Tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias,” ujar Hasan.

Lebih lanjut, Hasan juga mengklaim Kaesang sudah berupaya menjalani gaya hidup sewajarnya dan tidak bermewah-mewahan. Ia menyebut, sebagai buktinya adalah ketika Mendag Zulkifli Hasan hingga Direktur TVRI yang sempat satu perjalanan dengan Kaesang.

Hasan menyebut pada 18 Agustus setelah Kaesang merayakan HUT RI di IKN Nusantara, Kaesang pulang menggunakan pesawat komersial dan duduk di kursi kelas ekonomi. Sementara di kelas bisnis ada sejumlah menteri hingga Direktur TVRI.

“Ini yang Direktur TVRI, teman kita, Iman Brotoseno itu bolak-balik ke belakang menawarkan tukar kursi sama Mas Kaesang,” klaim Hasbi sembari menambahkan Iman bersedia memberikan kesaksian itu.

Hasan pun menyebut apabila sedari awal Kaesang menyukai gaya hedonisme, maka suami dari Erina Gudono itu bisa saja meminta temannya untuk menjemput dengan pesawat jet pribadi.

Dalam siniar itu, Hasan juga menjelaskan awalnya Kaesang berniat terbang ke Amerika Serikat (AS) pada 20 Agustus 2034. Namun seorang teman Kaesang menawarkan agar berangkat bersama menggunakan jet pribadi pada 18 Agustus 2024.

Hasan pun meminta publik untuk mencari informasi terkait jadwal dan manifest jet pribadi tersebut. Ia membenarkan pesawat jet tersebut singgah di beberapa kota, namun menurutnya hal itu bukan kehendak Kaesang melainkan teman Kaesang.

“Artinya bukan teman ini yang menyesuaikan jadwalnya Kaesang, tapi Kaesang menyesuaikan jadwal kawan ini, dan kalau kita hitung-hitung berhemat,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Mahfud pernah mengakui soal diriinya naik jet pribadi tersebut. Dia pun mengaku apa yang dilakukan bukanlah gratifikasi.

Sementara itu terkait tudingan Hasan Nasbi terhadap Megawati, CNNIndonesia.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihaknya maupun PDIP hingga berita ini ditulis.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebelumnya mengungkap inisial ‘Y’ sebagai teman yang ditebengi Kaesang saat pergi ke AS. Hal itu diungkapnya beberapa jam setelah Kaesang datang ke markas KPK untuk melakukan klarifikasi.

Pahala menambahkan jumlah penumpang dalam pesawat jet itu berjumlah empat orang, tanpa teman yang memberikannya ‘tebengan’. Di dalam penerbangan itu, kata Pahala, Kaesang menurutnya pergi bersama Istrinya, Erina Gudono. Kemudian kakak Erina dan seorang staf.

Ia mengatakan temuan itu didapatkan dari keterangan Kaesang saat memberikan klarifikasi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi atau Gedung Lama KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Saat ditanya perihal teman Kaesang berinisial Y yang tidak ikut dalam satu pesawat jet, Pahala menyebut hal itu akan dikonfirmasi lebih lanjut, salah satunya kepada Y sendiri.

Pahala juga menyebut dugaan gratifikasi jet pribadi Kaesang mencapai Rp360 juta apabila dikonversi dari fasilitas yang diterima ke bentuk uang rupiah. Hal itu didapatkan dari pengakuan Kaesang yang menyebut harga tiket per orangnya senilai Rp90 juta.

Sementara Kuasa Hukum Kaesang, Nasrullah mengklaim informasi jumlah penumpang jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dari Jakarta ke AS itu ada empat orang adalah tak benar.

Nasrullah menyebut mereka telah menyampaikan informasi dan keterangan kepada KPK bahwa jumlah penumpang yang benar adalah delapan orang.

Nasrullah pun meminta agar tidak ada lagi pihak yang berspekulasi tanpa mengonfirmasi kepada mereka dan KPK. Ia juga meminta agar detail informasi ditanyakan langsung ke KPK. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *