PSSI Tetap Komitmen: Erick Thohir Optimis Timnas Indonesia Maju dengan Pemain Naturalisasi

MAGELANG – Banyaknya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia menuai banyak kiritikan. Namun Ketua PSSI Erick Thohir menanggapinya dengan santai. Menteri BUMN ini mengaku tak mengambil pusing akan banyaknya kritik yang datang terkait kebijakan masif PSSI menaturalisasi pemain sepak bola.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sekarang benar-benar merasa bermartabat. Ketika tim sepak bolanya bisa bersaing dengan negara-negara besar di Asia.

“Yang dulu kita mempunyai jumlah penduduk sangat banyak sekitar 280 juta, dan sepak bolanya nomor satu digemari oleh masyarakat. Tetapi kalahan, dan itu menjadi tradisi kalahan,” ucapnya kepada wartawan radarmagelang di sela-sela kunjungannya ke Museum dan Kampung Seni Borobudur, Kabupaten Magelang pada Selasa (1/10/2024) sore.

Karena itu, pihaknya mencoba membentuk sebuah generasi emas sepak bola.

Dan ternyata hasilnya cukup positif, di mana Timnas Indonesia bisa meraih medali emas SEA Games setelah 32 tahun menunggu, kemudian Timnas U-23 berhasil masuk 16 besar Asia dan masuk ke empat besar, meskipun harus gagal tampil di Olimpiade usai kalah di babak kualifikasi.

Kemudian di Timnas Indonesia senior juga sama, ranking FIFA terus mengalami peningkatan. Dan saat ini sudah berada di peringkat 129, yang sebelumnya berada peringkat 173 rangking FIFA.

“Namun, kita di sini terkadang lupa ketika berhadapan dengan Australia, Jepang maupun Arab Saudi, yang menganggap ranking kita sama. Padahal posisi kita di sini adalah underdog,” ucapnya.

“Kita di sini merupakan raksasa yang tertidur. Dan saat ini kita sedang berupaya membangunkan kembali raksasa tertidur ini supaya bisa masuk 10 besar ASIA secara konsisten,” imbuhnya.

Erick menyampaikan, generasi emas ini muncul dengan berbagai upaya yang terus diupayakan oleh PSSI. Seperti pembibitan pemain muda, serta mencari bibit pemain yang memiliki darah Indonesia yang berada di luar negeri. Terbaru proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders juga sudah selesai untuk melengkapi puzzle Timnas Senior asuhan Shin Tae Yong.

Erick menyampaikan, Mees Hilgers ini ibunya merupakan asli dari Manado, kemudian Eliano Reijnders ini ibunya juga dari Maluku.

“Di sini saya menegaskan, semua pemain yang kita proses naturalisasi ini memiliki darah Indonesia. Saya cuman ingin semua anak atau pemain yang memiliki darah Indonesia, baik berada di luar negeri maupun dalam negeri kita bersatu dengan tujuan untuk mengangkat martabat kita Indonesia,” katanya.

“Dan siapapun yang mau membawa merah putih itu bangsa kita. Jadi, jangan mendiskreditkan mereka, karena mereka bertanding dengan membawa lambang garuda,” tegasnya.

Target terdekat, di FIFA Matchday, Erick berharap kepada para pemain untuk bisa tampil maksimal. Dan bisa mendapatkan poin lagi.

“Karena kita harus di setiap pertandingan mendapatkan point. Mendapatkan 15 point untuk bisa lolos Piala Dunia melalui peringkat 1 dan 2 sangat sulit, tapi kita jangan berpikir disitu. Yang pasti lolos dulu,” katanya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *