Lima Warga Kotawaringin Barat Ditemukan Selamat Setelah Tersesat di Hutan
PALANGKA RAYA – Sebanyak lima orang yang dinyatakan hilang sejak Rabu (16/10/2024) di Hutan Desa Babual Baboati, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kotawaringain Barat, ditemukan pada Kamis (17/10/2024).
Kelima orang itu ditemukan selamat meski sebagian mengalami luka-luka dan kecemasan akibat sempat tersesat di hutan. Kepala Seksi Humas Polres Kotawaringin Barat, Iptu Paindoan Siregar mengungkapkan, petugas yang terdiri dari Basarnas, PMI, Polsek Kotawaringin Lama, Koramil 1014, dibantu warga desa setempat menemukan kelima orang hilang itu pada Kamis petang.
“Kami mendapati lima orang yang hilang dalam keadaan selamat, mereka kemudian dilakukan pengobatan sementara, khususnya kepada yang terluka, lalu diberikan makan dan minum,” ungkap Paindoan kepada Kompas.com melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/10/2024).
Kelima orang itu kemudian diperiksa oleh tim kesehatan di Puskesmas Pembantu Desa Babual Baboti. Usai diperiksa, didapati tekanan darah kelima orang tersebut tinggi diduga akibat rasa cemas yang luar biasa ketika mengetahui tersesat di dalam hutan.
Saat ini kelima orang tersebut telah diantar ke rumah keluarga masing-masing yang berada di Kelurahan Baru, Kecamatan Kecamatan Arut Selatan.
“Penyebab dilaporkan hilang karena tidak ingat jalur pulang, mereka akhirnya tersesat,” ujar Paindoan.
Paindoan mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika memasuki hutan. Sebab, jika tidak mengetahui kondisi medannya seperti apa, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau pun harus masuk hutan, pastikan Anda betul-betul mengenal kondisi medan,” pungkasnya.
Diberitakan, lima warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu dilaporkan hilang saat mencari kayu di hutan PT Usaha Agro Indonesia pada Kamis.
Kelima orang tersebut adalah Udin, Ahmad, Fras, Dayat, dan Hendra. Mereka tidak terdengar kabarnya sejak Rabu. Pada hari itu, kelima warga tersebut pamit kepada keluarga untuk mencari kayu cerucuk di hutan konservasi yang masuk dalam wilayah perusahaan. []
Nur Quratul Nabila A