Pelaku Pembunuhan Santriwati di Kendal Ditangkap, Penyelidikan Masih Berlanjut
KENDAL – Pelaku kasus pembunuhan seorang santriwati yang mayatnya ditemukan di Desa Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal, pada Kamis lalu akhirnya tertangkap.
Setelah berbagai rangkaian penyelidikan, kerja keras Polres Kendal membuahkan hasil. Akhirnya, polisi berhasil menangkap tersangka di wilayah Kaliwungu, Kendal, pada Jumat (25/10/2024) dini hari.
Informasi yang diperoleh, tersangka merupakan pekerja di Kawasan Industri Kendal (KIK). Saat ini, masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait modus maupun motif tersangka oleh pihak kepolisian.
“Siap. Barusan dapat laporan untuk pelaku sudah diamankan. Masih dilakukan pengembangan,” kata Kasi Humas Polres Kendal AKP Rasban dalam pesan WhatsApp kepada Jawa Pos Radar Semarang, Jumat.
Informasi pelaku sudah diamankan oleh kepolisian turut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto. Dikatakan, terkait motif atau modus tersangka dalam melakukan aksinya masih dalam pengembangan.
“Benar mbak. Tertangkap di Kendal. Nanti kami infokan (modus atau motif tersangka) ya mbak. Ini masih diinterogasi,” katanya dalam pesan WhatsApp, Jumat.
Sebelumnya, kasus penemuan mayat perempuan di wilayah Desa Darupono, Kaliwungu Selatan, menggegerkan warga sekitar. Pasalnya, mayat tersebut ditemukan setengah telanjang dengan luka gorok di bagian leher.
Sosok mayat perempuan tersebut diketahui berinisial SNH (19), merupakan santriwati hafizah di wilayah Kecamatan Ngampel. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh kepala desa Brangsong, Asnawi saat dihubungi melalui WhatsApp.
“Njih, yang bersangkutan mondok,” katanya, Kamis (17/10/2024).
Kabar meninggalnya SNH mengagetkan keluarga korban. Bahkan, Rohmatun, ibu korban, tidak percaya bahwa anaknya meninggal dengan cara cukup tragis.
Pasalnya sebelum kejadian, korban masih bertemu dengan keluarganya. Yakni sebelum korban diantarkan ke pondok pesantren usai pengajian di rumahnya.
Pihak keluarga juga mengetahui jika anaknya sedang dekat dengan seorang pria yang dikenalnya lewat media sosial.
Korban sendiri sedang mengabdi di pondok pesantren di Kecamatan Ngampel dan bekerja sambilan sebagai penjahit.
“Awalnya saya enggak percaya itu anak saya, sebelum polisi datang ke rumah untuk memastikan bahwa itu anak saya yang meninggal,” kata Rohmatun saat ditemui di rumahnya di Gempolbapang Kelurahan Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kendal, Kamis.
Sementara Akip, ayah korban mengaku, ia mengantarkan langsung ke pondok pesantren tempat putrinya mengabdi.
“Saya antar malam jam setengah sepuluhan. Perasaan sudah saya antar masuk ke pondok. Pondoknya juga ketat, makanya ada kabar ini badan saya lemas,” ujarnya.
Adanya peristiwa ini, kedua orang tua korban berharap para pelaku yang tega membunuh putrinya segera tertangkap dan mendapat hukuman yang setimpal. []
Nur Quratul Nabila A