Kerjasama Pemerintah Australia – Indonesia Mewujudkan Persamaan Gender Melalui Perdes Desa Inklusi

KERJASAMA : Peresmian realisasi desa inklusi melibatkan kerjasama Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan bantuan dari pemerintah Australia berlangsung di desa Alassapi kecamatan Banyuanyar. Selasa, (29/10/2024). (Foto : Mis)

PROBOLINGGO, PRUDENSI.COM-Peresmian realisasi desa inklusi melibatkan kerjasama Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan bantuan dari Pemerintah Australia berlangsung di Desa Alassapi, Kecamatan Banyuanyar, Selasa, (29/10/2024).

Dalam kegiatan tersebut hadir Konsul Jenderal (Konjen) Australia Glen Askew, Deputi KIAT Mr. Paul Wright, Leader GESIT Mrs. Smita Notosusanto, Pj. Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto S.Sos., M.Si, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, Asisten, Kepala OPD, Camat,  Kepala Desa dan Perangkat Desa serta

Organisasi Penyandang Disabilitas dan Muslimat.

Pj Kades Alasapi Sigit Wida Hartono membuka sambutan dengan memperkenalkan biografi Desa Alassapi. “Alassapi memiliki data kependudukan dengan masyarakat petani sebesar 476 jiwa atau sekitar 73% dari jumlah penduduk Alassapi, dengan luas 112,7 hektar. Mayoritas lahan masih berupa sawah sebesar 65% atau 73 hektar. Penduduk alassapi terdiri dari 737 laki-laki, 788 perempuan, 411 anak-anak, 333 lansia dan 9 orang disabilitas, terdiri dari 7 orang disabilitas fisik, 2 orang disabilitas sensorik”, bebernya disambung cerita asal mula daerah tersebut bernama desa Alassapi.

“Kami ucapkan beribu terima kasih karena mulai dari awal sosialisasi peraturan desa kepada masyarakat, kemudian penyusunan tim penyusun perdes, pembentukan kader inklusi, fasilitasi dalam penyusunan perdesnya, finalisasi dengan pihak Kecamatan, hingga akhirnya tanggal 26 Agustus 2024, melalui musyawarah desa sudah ditetapkan Peraturan Desa Alassapi (Perdes) nomor 3 tahun 2024 tentang desa inklusi”, jelasnya.

Pj Kades Alassapi mengatakan jika peraturan desa tentang inklusi ini sudah menjadi cita-cita desa sejak awal 2023, saat dipertemukan dengan dua anak disabilitas (Citra dan Nasira), dengan keterbatasannya tetap mampu berprestasi di sekolah dan setiap tahunnya selalu menjadi juara kelas.

“Kita mulai berpikir, apalagi yang bisa kita perbuat untuk warga disabilitas, setidaknya memiliki hak sama dengan masyarakat lainnya, bisa menikmati pelayanan  sama seperti yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya, oleh karena itu program prinsip inklusi ini sudah kita mulai terapkan dalam setiap pertemuan-pertemuan di desa. Hasilnya, kita sudah membangun beberapa infrastruktur yang ramah disabilitas, ramah inklusi”, jelasnya.

Glen Askew mengutarakan Pemerintah Australia selalu berkomitmen mendukung program kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial. Dan selalu menjadikannya prioritas, termasuk dalam bidang infrastruktur.

“Sejak tahun 2017, pemerintah Australia melalui program kemitraan Indonesia-Australia mendukung pembangunan investasi yang lebih inklusif di Indonesia, oleh karena itu kami senang bisa mendukung kegiatan masyarakat, salah satunya ada di Kabupaten Probolinggo ini yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kelompok masyarakat sipil dalam memberikan masukan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan terkait dengan pemeliharaan jalan pemerintah. Upaya dari Pertuni dan Muslimat NU dalam meningkatkan partisipasi perempuan dan kelompok penyandang disabilitas untuk investasi yang lebih inklusif”, ujarnya.

“Selama pelaksanaan program Gesit sejak Tahun 2022, Kabupaten Probolinggo memperlihatkan perubahan kebijakan yang sangat signifikan termasuk mengesahkan tiga peraturan daerah-daerah tentang yang inklusif, itu hasil yang luar biasa”, pujinya.

Pj. Ugas Irwanto sejak awal menyambut dan mendampingi Konjen Australia, mengapresiasi dan menyambut baik bantuan dan kerjasama dengan Pemkab Probolinggo dari pemerintah Australia.

“Dalam beberapa tahun ini pemerintah Australia menyalurkan anggaran yang diwujudkan melalui pembangunan-pembangunan infrastruktur maupun sosial yang diprestasi oleh DPC Pertuni dan Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, saya atas nama pribadi Kabupaten mengucapkan terima kasih atas sumbangsihnya, atas kerja kerasnya dan secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada bapak konjen dan seluruh jajaran perwakilan dari Australia

“Kerjasama antara pemerintah indonesia dan australia dalam pembangunan infrastruktur yang diwadahi melalui KIAT ini menjadi wujud kepedulian bersama terhadap pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan sosial serta pembangunan yang berkelanjutan, mendukung rencana pembangunan jangka menarngan nasional dan daerah, kerjasama Indonesia-Australia ini menjadi angin segar bagi pembangunan di daerah karena menjadi pendorong yang sangat efektif dalam rangka percepatan pembangunan, termasuk di Kabupaten Probolinggo”, jelasnya.

Fokus kerjasama dari Indonesia-Australia adalah di sektor jalan air dan sanitasi yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui program KIAT di Kabupaten Probolinggo sudah dimulai sejak 2019 dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan melalui program yang manfaatnya sangat banyak bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Program KIAT di Kabupaten Probolinggo mendukung pada kesetaraan gender dan intuisi sosial melalui GESIT, diantaranya dalam hal fasilitas yang mengusung kesetaraan gender dan inklusi sosial melalui DPC Pertuni serta Muslimat kabupaten Probolinggo.

“Harapan kami dari pilot project yang telah berjalan ini dapat ditularkan kepada desa-desa lain di kabupaten Probolinggo melalui kegiatan diseminasi seperti sekarang ini, sehingga kabupaten Probolinggo bisa menjadi kabupaten yang inklusi”, pungkas Pj. H. Ugas Irwanto.(Mis)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *