Warga Resah, Abrasi Parah Ancam Pemukiman dan Objek Wisata di Pesisir Selatan

PESISIR SELATAN – Warga Pasir Samudra, Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, mengeluhkan ancaman abrasi yang terus menggerus pantai hingga merusak rumah mereka. Bahkan, dapur beberapa rumah warga sudah bolong akibat terjangan ombak.

Yopi Candra (40 tahun), salah seorang warga yang terdampak, mengungkapkan bahwa abrasi parah telah terjadi selama seminggu terakhir.

“Dulu ada tanggul penahan ombak dari pasir yang dibungkus karung, tapi sudah hancur diterjang ombak. Akibatnya, ombak sampai ke dapur rumah,” ujar Yopi sambil menunjukkan dapur rumah kontrakannya yang rusak, Kamis (12/12/2024) dikutip dari Antara.

Tanpa adanya tanggul penahan, warga merasa terancam, terutama saat badai dan angin kencang di musim hujan. Mereka khawatir kerusakan akan semakin meluas.

“Kami berharap pemerintah segera mencarikan solusi agar rumah kami tidak habis dimakan ombak,” tambahnya.

Sementara, Wali Nagari Surantih, Amsuardi, menjelaskan bahwa abrasi di Pasir Surantih telah berlangsung sejak 2014 dan telah merobohkan 15 rumah. Saat ini, 10 rumah dan satu sekolah dasar, yakni SDN 14 Surantih, terancam ambruk.

“Dulu jarak pemukiman warga dari bibir pantai sekitar 200-300 meter, tapi sekarang tinggal 50 meter karena abrasi terus menggerus pantai,” ungkap Amsuardi.

Ia menambahkan bahwa dinding kelas SDN 14 sering dihantam ombak saat air pasang besar. Selain itu, abrasi juga mengancam jalan menuju objek wisata pantai di daerah tersebut. Kini, jarak antara jalan dan bibir pantai hanya tersisa 2 meter. Bahkan, sebanyak 20 pohon pinus yang menjadi daya tarik utama objek wisata pantai sudah tumbang akibat abrasi.

“Kalau abrasi tidak segera ditanggulangi, semua bisa habis. Rumah, jalan, dan objek wisata di sini terancam lenyap,” katanya.

Amsuardi mengaku telah berulang kali melaporkan masalah abrasi ini kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Ia menyarankan pembuatan batu grip sebagai solusi untuk memecah ombak dan mencegah abrasi lebih lanjut.

“Sudah berganti-ganti bupati, tapi batu grip tak kunjung dibuat. Kami sangat berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pemerintah pusat untuk melindungi pemukiman dan objek wisata ini,” tuturnya dengan penuh harap.

Warga Pasir Surantih kini berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk menyelamatkan kampung mereka dari ancaman abrasi yang semakin parah. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *