Erupsi Gunung Semeru Terjadi Lagi, Warga Dihimbau Waspada

LUMAJANG – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu (14/12/2024).

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjadi pada pukul 02.39 WIB.

Kolom abu teramati mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak kawah. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan berdurasi 125 detik.

Sekitar satu jam kemudian, erupsi kembali terjadi pada pukul 03.27 WIB. Kolom abu teramati kali ini mencapai 800 meter di atas puncak dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 98 detik.

Pada pukul 03.54 WIB, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian kolom abu dan amplitudo yang sama, namun durasi nya lebih lama, yakni 125 detik.

Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 04.44 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak kawah, amplitudo maksimum 22 milimeter, dan durasi 113 detik.

Erupsi terakhir tercatat pada pukul 06.48 WIB, dengan kolom abu teramati setinggi 700 meter di atas puncak, amplitudo 22 milimeter, dan durasi 140 detik.

“Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 14 Desember 2024, pukul 04.44 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” kata petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulisnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengatakan erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal.

“Erupsi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak. Masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa,” kata Patria di Lumajang, Sabtu.

Patria menambahkan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada. Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, hingga 8 kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Saat ini, Gunung Semeru juga sering diguyur hujan lebat, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.

“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” imbau Patria. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *