Jusuf SK Dapat Aspirasi

Warga Karang Anyar Mengadu ke Jusuf SK

TARAKAN – Ratusan warga Karang Anyar pantai menghadiri acara silaturahmi warga bersama dr. Jusuf SK, Selasa (28/4/2015) pukul 20.00 wita di lapangan terbuka RT 32.

Acara yang berlangsung selama 2 jam itu dihadiri dari 5 RT, yakni RT. 21, RT. 22, RT. 25, RT 30, dan RT 32. Dimulai dengan sambutan tokoh masyarakat setempat, yakni H Jafar Salendang dan kemudian dilanjutkan pandangan umum dr H Jusuf SK tentang Provinsi Kaltara.

Warga yang hadir tampak serius mendengarkan penyampaian Jusuf SK. Di sela-sela pembicaraannya, Jusuf SK sempat bercerita tentang perjalanan menuju ke lokasi kegiatan ini.

“Jalanan masuk jembatan Bongkok ternyata belum diaspal, dan jalannya cukup banyak lubang sehingga harus pelan-pelan untuk dilewati,” jelas Jusuf SK sambil menunjuk ke arah jalanan tersebut.

“Besar gelombang Pak!” celetuk salah seorang warga yang mengikuti acara tersebut yang disambut gerr peserta yang hadir.

Pada saat sesi tanya jawab yang dibuka oleh pemandu acara, Ikram Mahmud, S.Sos, salah sorang dari 6 penannya meminta Jusuf SK membangun Sekolah SD di daerah Jembatan Bongkok Kelurahan Karang Anyar Pantai.

“Tolong dibangun SD di tempat kami ini pak, kasian anak-anak kami,” ujar H Askar.

Penanya yang lain mempermasalahkan program pemerintah yang pilih kasih dan tidak tepat sasaran. Diantaranya masalah pelarangan tentang kepiting telur oleh pemerintah yang merupakan salah satu mata pencarian utama para petambak yang ada di Tarakan, pembangunan WC Komunal yang dianggap hanya membuang anggaran yang bisa dipergunakan ke yang lain, dan perbaikan jalan maupun jembatan yang tidak kunjung terealisasi di Kelurahan Karang Anyar Pantai.

“Kami pak, dianggap anak tiri oleh pemerintah Kota Tarakan, sebab sampai sekarang, jembatan maupun jalanan kami tidak pernah disentuh pemerintah,” ungkap Hakim, Ketua RT. 32.

Jusuf SK dalam sesi diskusi menjawab keluhan warga dengan memberikan saran kepada warga untuk mengirimkan surat kepada pemerintah kota tentang masalah yang sedang dihadapi.

“Buat surat kepada bapak wali kota. Jika surat pertama tidak dijawab, kirim lagi, masih tidak dijawab, kirim lagi dan seterusnya. 2 sampai 10 kalipun tidak apa-apa,” ujar Jusuf SK memberikan solusi.

“Buat surat, tidak harus diketik, tulis tanganpun tidak apa-apa, jangan takut demi kepentingan rakyat banyak, ini adalah hak kita, dan jangan setengah-tengah dalam berjuang, terus dan terus hingga ujung jalan,” lanjut Jusuf SK meyakinkan warga.

Acarapun ditutup dengan doa yang dibawakan oleh tokoh agama setempat. Warga tampak puas dengan acara yang diselenggarakan.

“Kami merasa lega karna dapat berdialog langsung dengan Pak Jusuf SK,” ujar H Hamkah ketika diwawancarai oleh wartawan beritakaltara.com. [] KK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

WELLINGTON — Kasus medis tak biasa terjadi di Selandia Baru setelah seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun menelan hingga 100 magnet kecil berkekuatan tinggi yang dibelinya melalui platform belanja daring Temu. Aksi berbahaya tersebut berujung pada operasi besar setelah magnet-magnet itu menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuhnya. Remaja itu semula dibawa ke Rumah Sakit Tauranga, Pulau Utara, karena mengalami nyeri perut selama empat hari. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menemukan adanya kumpulan magnet di dalam usus. “Dia mengungkapkan telah menelan sekitar 80–100 magnet berkekuatan tinggi (neodymium) berukuran 5×2 milimeter sekitar satu minggu sebelumnya,” tulis laporan di New Zealand Medical Journal, Jumat (24/10/2025). Magnet neodymium tersebut sejatinya sudah dilarang beredar di Selandia Baru sejak 2013 karena risiko keselamatan yang tinggi, terutama bagi anak-anak. Namun, laporan mengungkapkan bahwa remaja ini masih bisa membelinya secara daring melalui Temu, salah satu platform e-commerce asal Tiongkok yang tengah populer secara global. Hasil sinar-X memperlihatkan magnet-magnet itu menggumpal membentuk empat garis lurus di dalam perut sang remaja. “Ini tampaknya berada di bagian usus yang terpisah namun saling menempel akibat gaya magnet,” ujar pihak medis. Kondisi itu menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan, di empat area usus halus dan sekum, bagian dari usus besar. Tim dokter bedah kemudian melakukan operasi pengangkatan jaringan mati sekaligus mengeluarkan seluruh magnet dari tubuh pasien. Setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari, remaja tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Dalam laporan medisnya, dokter Binura Lekamalage, Lucinda Duncan-Were, dan Nicola Davis menulis bahwa kasus ini menjadi pengingat bahaya besar yang bisa timbul dari akses bebas anak-anak terhadap produk berisiko di pasar online. “Kasus ini tidak hanya menyoroti bahaya konsumsi magnet, tetapi juga bahaya pasar daring bagi populasi anak-anak kita,” tulis mereka. Selain itu, para ahli juga memperingatkan kemungkinan komplikasi jangka panjang akibat insiden ini, termasuk sumbatan usus, hernia perut, serta nyeri kronis yang dapat muncul di kemudian hari. Menanggapi laporan tersebut, pihak Temu menyampaikan penyesalan dan berjanji akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami telah meluncurkan tinjauan internal dan menghubungi penulis artikel New Zealand Medical Journal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Temu dalam pernyataan resminya. Namun, Temu menyebut belum dapat memastikan apakah magnet yang digunakan anak tersebut benar-benar dibeli melalui platform mereka. “Meskipun demikian, tim kami sedang meninjau daftar produk yang relevan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan keselamatan setempat,” tambahnya. Temu, yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok, beberapa kali dikritik di pasar internasional, termasuk di Uni Eropa, karena dinilai belum cukup tegas dalam menyaring produk berbahaya atau ilegal yang beredar di platformnya. Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas belanja dan penggunaan internet oleh anak-anak, sekaligus menjadi peringatan bahwa satu klik di dunia digital bisa berujung pada konsekuensi serius di dunia nyata.