Inovasi Baru: Sport Intelligence Jadi Pilar Utama Pengembangan Olahraga Kaltim
ADVERTORIAL – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkenalkan konsep baru dalam pengembangan olahraga, yaitu sport intelligence atau kecerdasan olahraga. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan prestasi olahraga Kaltim, melengkapi pendekatan yang telah diterapkan sebelumnya, yaitu sport science (ilmu olahraga) dan talent scouting (proses pencarian individu berbakat).
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa pihaknya telah fokus pada dua program utama, yakni sport science, yang mencakup aspek fisik dan medis atlet, serta talent scouting untuk menemukan potensi atlet berbakat. Namun, untuk meningkatkan capaian prestasi, Dispora Kaltim akan menambahkan elemen sport intelligence ke dalam program pembinaannya.
“Selama ini kami telah mengoptimalkan sport science dan talent scouting. Ke depan, kami akan menambahkan sport intelligence. Dengan ini, seluruh atlet akan dibekali kecerdasan olahraga yang mendukung prestasi olahraga Kaltim di masa depan,” ujar Rasman saat ditemui, belum lama ini (6/12/2024).
Menurut Rasman, sport intelligence mencakup kemampuan taktis, strategis, dan pengambilan keputusan dalam olahraga. Program ini berfokus pada pengembangan kecerdasan mental dan pemahaman taktis para atlet. Dengan mengintegrasikan program ini, atlet-atlet Kaltim diharapkan memiliki keunggulan yang tidak hanya terbatas pada kemampuan fisik, tetapi juga kecerdasan dalam membaca situasi dan menyusun strategi selama pertandingan.
“Kecerdasan olahraga ini sangat penting, terutama dalam pertandingan yang menuntut strategi dan pengambilan keputusan cepat. Kami ingin atlet Kaltim tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir cepat dan cermat dalam mengelola strategi bertanding,” tambah Rasman.
Dispora Kaltim optimistis bahwa dengan penekanan pada sport intelligence, prestasi olahraga Kaltim dapat meningkat signifikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Program ini diharapkan tidak hanya membantu mencetak atlet-atlet berprestasi, tetapi juga mempersiapkan mereka secara mental dan taktis untuk menghadapi berbagai tantangan olahraga di masa depan.
Rasman juga menegaskan bahwa pendekatan baru ini adalah bagian dari visi jangka panjang untuk membangun ekosistem olahraga yang lebih modern dan berorientasi pada hasil. Dengan integrasi dari tiga pilar utama, yakni sport science, talent scouting, dan sport intelligence, Kaltim diharapkan mampu bersaing dengan provinsi lain dalam mencetak atlet-atlet unggul. [] SURYONO