Sapi di Kalijambe Terjangkit PMK, Peternak Resah dan Rugi Besar
SRAGEN – Sejumlah sapi milik peternak di Kecamatan Kalijambe, Sragen mati beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini membuat peternak resah. Dinas terkait sudah melakukan pengecekan lapangan dan menduga akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah seorang warga Ngelo Rt 05, Rw 1, Desa Saren, Kecamatan Kalijambe Mudzakir menyampaikan, banyak sapi mati di sekitar lingkungannya.
”Sapi milik saya udah dua ekor lemosin mati dan satu ekor anaknya masih dalam perawatan karena juga ikut terserang penyakit. Kondisi ini kurang lebih dua minggu,” ujarnya, Selasa (24/12/2024).
Dia menjelaskan, gejala sapi yang sakit mengeluarkan air liur dan kaki luka. Selain itu sapi tidak mau makan, minum, dan berdiri. Karena dua sapinya mati, dia merugi puluhan juta.
”Kalau yang betina mati itu diharga Rp 13 juta, yang kedua Rp 10 juta,” terangnya.
Sementara Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (KPPP) Kabupaten Sragen Ana Margaretha menyampaikan ada beberapa kasus PMK di Sragen.
Pihaknya masih mengidentifikasi terkait jumlah sapi yang mati. Lantaran di beberapa lokasi sebelum mati, peternak mengambil keputusan untuk potong paksa.
”Waktu saya ke lapangan kebanyakan menyampaikan potong paksa,” terangnya.
Pengecekan di lapangan juga menunjukkan gejala sapi terkena PMK. Seperti ada luka di bagian mulut, kemudian ada luka di hidung.
”Jadi kami sosialisasi ke masyarakat, pembagian disinfektan dan pengobatan. Tapi belum semua terjangkau oleh pengobatan. Karena tenaga kita terbatas, lantaran hampir di semua kecamatan ada PMK,” terangnya. []
Nur Quratul Nabila A