Komitmen Pj Gubernur Kaltim Bangun Infrastruktur Daerah Terpencil
KALTIM, PRUDENSI.COM-Semangat membangun Kalimantan Timur (Kaltim) terus diperlihatkan Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik.
Sejak ditunjuk sebagai penjabat Gubernur pada Oktober 2023, ia memprioritaskan perbaikan infrastruktur khususnya di wilayah terpencil, seperti Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu (Mahulu).
Sebagai seorang birokrat, saya mencoba melihat permasalahan apa saja yang dihadapi Kaltim sebagai daerah dengan sumber daya berlimpah,” katanya, Selasa (14/1/2025).
Salah satunya adalah infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya dapat diakses dan dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya pada 13–16 Januari 2025, Pj Gubernur Kaltim menjajal langsung medan berat dari Kutai Barat menuju Mahulu sejauh 145 kilometer.
Pada Selasa (14/1/2025), iring-iringan 45 kendaraan rombongan Pj Gubernur Kaltim harus berjibaku dengan jalan berlumpur akibat hujan deras.
Ini dua kali mobil terperosok,” ceritanya, mengingat betapa menantangnya perjalanan tersebut.
Namun, ia menilai perjalanan ini sebagai bukti nyata dari tekad pemerintah untuk hadir di daerah pelosok yang selama ini sulit dijangkau.
Rute perbukitan dengan tanjakan dan turunan curam menjadi tantangan tersendiri bagi rombongan.
Namun, menurutnya, ini adalah bagian dari upaya memahami langsung kondisi di lapangan agar solusi yang diambil dapat tepat sasaran.
Yang penting kita turun langsung ke lapangan, melihat apa yang masyarakat rasakan. Ini bukan soal jalan saja, tapi bagaimana akses ini akan membuka peluang ekonomi dan pendidikan bagi mereka,” tegasnya.
Perjalanan menuju Mahulu bukan sekadar kunjungan kerja, melainkan perjuangan nyata menembus medan yang sulit.
Pj Gubernur Kaltim bersama rombongan, merasakan langsung beratnya akses menuju wilayah ini.
Kondisi jalan berlumpur yang diperparah oleh hujan membuat perjalanan menjadi ujian fisik dan mental.
“Kita harus berjuang untuk sampai ke Mahulu,” u acapnya saat mobil yang ditumpanginya terperosok di salah satu tanjakan curam.
Sambil menunggu evakuasi kendaraan, ia memutuskan untuk berjalan tanpa alas kaki menyusuri tanjakan berlumpur, sembari terus memberikan semangat kepada timnya.
“Teman-teman masih di belakang, bergantian melewati tanjakan ini. Ayo, tetap semangat,” serunya, menyuntikkan energi positif di tengah perjalanan yang penuh tantangan.
Semangat yang ditunjukkannya seolah menjadi simbol perjuangan untuk membawa perubahan di daerah terpencil seperti Mahulu.
Ia menegaskan pentingnya perbaikan infrastruktur jalan sebagai kunci membuka aksesibilitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Perjalanan ini bukan sekadar fisik, tetapi komitmen kami untuk benar-benar memahami apa yang masyarakat Mahulu rasakan. Jalan ini adalah urat nadi pembangunan dan kita harus memastikan akses ini terwujud,” tuturnya.
Baginya, menempuh perjalanan ini adalah langkah konkret dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Mahulu yang selama ini terisolasi oleh sulitnya akses.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pemicu percepatan pembangunan infrastruktur demi masa depan Mahulu yang lebih baik. (*)