Pemkab Malang Alokasikan Rp 312 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak di 2025
KEPANJEN – Banyaknya jalan rusak bakal menguras biaya di APBD 2025. Dari Rp 600 miliar anggaran infrastruktur sepanjang 2025, lebih separonya bakal tersedot untuk perbaikan jalan rusak, termasuk perbaikan di Jalur Lingkar Barat (Jalibar) Kepanjen-Ngajum.
“Khusus penanganan jalan rusak, kurang lebih disiapkan Rp 312 miliar di kami,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma kemarin (20/1/2025).
Pengamatan Jawa Pos Radar Kanjuruhan, terdapat banyak titik kerusakan. Namun, paling parah di sekitar 4 kilometer dari Pos Pantau Satlantas Polres Malang atau sekitar 600 meter menuju jalan keluar Jalibar. Di bagian tersebut, terdapat puluhan lubang yang setelah hujan menjadi genangan.
Meskipun ukuran lubang tidak luas, tetapi membahayakan keselamatan pengendara sepeda motor.
Oong, panggilan akrab Khairul Isnaidi Kusuma mengatakan, pihaknya berkomitmen akan memperbaiki jalan berlubang di jalibar.
“Tahun ini akan kami tangani melalui rehabilitasi jalan dengan panjang kurang lebih 1,2 kilometer,” kata pejabat eselon II B Pemkab Malang itu.
Jenis penanganannya berupa overlay (penambalan lapisan) hotmix Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) atau campuran aspal beton. Untuk rehabilitasi jalan tersebut, pihaknya mengalokasikan pagu sekitar Rp 2 miliar.
“Pekerjaan fisik segera dilaksanakan. Saat ini dalam tahap persiapan pengadaan,” lanjutnya.
Selain itu, dia melanjutkan, beberapa spot juga akan ditangani melalui pemeliharaan rutin dengan tutup lubang. Seperti diberitakan, sejak musim hujan, aspal jalan tersebut mulai tergerus hingga akhirnya berlubang dan berbahaya bagi pengendara yang melintas, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Ukuran lubangnya bervariasi. Namun rata-rata memiliki kedalaman sekitar 2 sentimeter. Akibatnya banyak pengendara yang kecelakaan ringan.
Oleh karena itu, warga setempat berinisiatif memberi penanda di bagian jalan yang rusak. Penanda yang ditancapkan di lubang jalan tersebut sederhana. Salah satunya dengan tong sampah yang sengaja dibalik dan di atas tong sampah itu ditambah kayu dan batako.
Hal itu supaya pengendara menghindari bagian jalan tersebut. Sebelum penanda tersebut juga ada banner yang bertuliskan “Hati-hati, kurangi kecepatan. Banyak jalan berlubang”.
Selain itu, beberapa ruas jalan rusak yang belum dituntaskan pada 2024 lalu juga akan diselesaikan tahun ini. Seperti Jalan Selorejo-Krisik di Kecamatan Ngantang yang sedang dalam tahap lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Malang.
Untuk penanganan jalan tersebut disediakan pagu sekitar Rp 2,8 miliar. Kemudian ada juga Jalan Kepanjen-Pagak-Ngliyep, dan Tirtoyudo-Pujiharjo. []
Nur Quratul Nabila A