Penurunan Kasus Malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, Target Bebas Malaria pada 2028

PENAJAM – Kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menunjukkan tren penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Januari 2025 tercatat hanya 579 penderita malaria yang dilaporkan di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat, meskipun angka penderita malaria terus mengalami fluktuasi sejak 2018, upaya pengendalian yang dilakukan oleh pihak berwenang mulai menunjukkan hasil positif. Pada tahun 2018, jumlah kasus malaria yang tercatat mencapai 1.125, lalu mengalami sedikit penurunan menjadi 1.050 kasus pada tahun 2019.
Namun, pada 2020, jumlahnya kembali meningkat menjadi 1.364 kasus. Tahun-tahun berikutnya menunjukkan pergerakan yang lebih dinamis: pada 2021 tercatat 1.472 kasus, kemudian turun menjadi 1.227 kasus pada 2022, meningkat lagi menjadi 1.331 kasus pada 2023, dan akhirnya mengalami penurunan signifikan menjadi 588 kasus pada 2024.
Jansje menjelaskan bahwa penurunan jumlah kasus malaria ini merupakan hasil dari berbagai upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan bersama dengan berbagai pihak terkait.
“Kami terus melakukan berbagai langkah strategis, termasuk membagikan kelambu insektisida antimalaria di wilayah endemis,” ujarnya.
Langkah tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan melibatkan puskesmas yang ada di wilayah endemis untuk mendistribusikan kelambu kepada masyarakat.
Selain itu, untuk memantau dan meningkatkan kewaspadaan di wilayah terpencil, Dinas Kesehatan juga melibatkan 50 kader kesehatan yang dilatih untuk mendeteksi dan memantau perkembangan kasus malaria di daerah-daerah sulit dijangkau. Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat mencegah penularan lebih lanjut.
“Sekitar 75 persen kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara berasal dari luar daerah, terutama dari wilayah perbatasan antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Barat,” tambahnya.
Berdasarkan hasil kerja keras ini, Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan untuk mencapai zona hijau pada tahun 2028, yakni terbebas dari malaria.
Langkah-langkah preventif dan pengendalian yang terus digalakkan diharapkan dapat membawa kabupaten ini ke arah yang lebih baik dalam menangani malaria, serta menurunkan angka kesakitan yang sempat meningkat di tahun-tahun sebelumnya.
Dengan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak, Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan dapat menjadi contoh dalam penanggulangan malaria, terutama di wilayah-wilayah yang masih teridentifikasi sebagai zona endemis malaria. []
Nur Quratul Nabila A