Pemkot Tangerang Perpanjang Status Siaga Darurat Hidrometeorologi hingga 11 Maret 2025

TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang, Banten, resmi memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 11 Maret 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan potensi hujan lebat pada periode dasarian I Februari 2025.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar, mengungkapkan bahwa keputusan perpanjangan status siaga darurat telah ditandatangani oleh Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin. Informasi ini pun telah disebarluaskan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta elemen masyarakat guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.

“Kami mengimbau seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir, terutama di wilayah yang memiliki riwayat kejadian serupa. Status siaga hidrometeorologi yang sebelumnya berakhir pada 11 Februari kini diperpanjang hingga 11 Maret 2025,” ujar Ubaidillah di Tangerang, Rabu (12/2/2025).

BMKG melalui surat resminya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/004/KBB2/I/2025, mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi di wilayah Banten. Dalam surat tersebut, BMKG merekomendasikan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat kondisi cuaca ekstrem ini.

BMKG juga memperkirakan bahwa pada dasarian II Februari hingga dasarian I Maret, curah hujan di Kota Tangerang berada dalam kategori rendah hingga menengah. Namun, beberapa kecamatan tetap berisiko mengalami banjir dengan tingkat potensi menengah.

Sebagai bagian dari langkah antisipasi, BPBD Kota Tangerang bersama OPD terkait telah meningkatkan upaya mitigasi bencana. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

Normalisasi saluran drainase di berbagai titik rawan banjir.

Memastikan seluruh rumah pompa berfungsi optimal.

Mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan kerja bakti guna membersihkan lingkungan.

Memperbanyak pembuatan lubang biopori untuk meningkatkan resapan air.

Melarang pembuangan sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.

Menyediakan jalur evakuasi dan memastikan barang berharga ditempatkan di lokasi aman.

Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, menegaskan bahwa setelah kejadian banjir yang sempat melanda wilayah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Pemkot Tangerang telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan intervensi, termasuk normalisasi Kali Perancis sebagai salah satu solusi jangka panjang.

Sebagai bagian dari kesiapsiagaan bencana, masyarakat Kota Tangerang yang membutuhkan bantuan darurat dapat menghubungi layanan BPBD melalui Call Center 112 atau nomor piket 24 jam Posko Mako BPBD Kota Tangerang di 021-5582-144.

Dengan langkah antisipatif yang telah diterapkan, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan dan masyarakat dapat menjalani aktivitas dengan lebih aman di tengah musim penghujan yang masih berlangsung. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *