Anggaran Terbatas, Pembangunan Jalan Tol 2025 Hanya 13 Km

JAKARTA – Pemangkasan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2025 berdampak signifikan terhadap kelangsungan proyek infrastruktur, terutama pembangunan jalan tol. Dari total anggaran awal sebesar Rp110,95 triliun, hanya Rp81,38 triliun yang disetujui, menyebabkan banyak proyek tertunda atau terbatas dalam pelaksanaannya.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan tol yang akan dilaksanakan tahun ini hanya sepanjang 13 kilometer.
“Rencana pembangunan jalan tol pada tahun 2025 sepanjang 13 kilometer ini akan melanjutkan proyek yang saat ini tengah berjalan, yakni ruas tol Semarang-Demak, Serang-Panimbang, serta jalan tol akses Patimban,” ujar Sony dalam keterangannya kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/2/2025).
Dari total anggaran Kementerian PUPR yang tersisa setelah pemangkasan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga hanya mendapat alokasi sebesar Rp12,48 triliun. Dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk pembangunan jalan tol yang terbatas hanya pada 13 kilometer.
Saat ini, mayoritas proyek pembangunan jalan tol di Indonesia mengandalkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Model ini dianggap sebagai solusi untuk memastikan keberlanjutan pembangunan jalan tol tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Sebagian besar proyek jalan tol kini menggunakan skema KPBU, sehingga pendanaan tidak sepenuhnya bergantung pada APBN. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga,” jelas Sony.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan jalan tol ke depannya akan semakin dominan. Mengingat keterbatasan anggaran pemerintah, kerja sama dengan badan usaha diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
“Kami akan terus memantau perkembangan proyek ini agar dapat berjalan sesuai rencana, tepat waktu, dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A