Polres Gorontalo Utara Dalami Kasus Penemuan Mayat Remaja di Ketapang

GORONTALO – Polres Gorontalo Utara masih melakukan pendalaman penyelidikan terkait penemuan mayat seorang remaja perempuan berinisial YSS (15) di Desa Ketapang, Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Kapolres Gorontalo Utara, AKBP Andik Gunawan, mengatakan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara cermat mengingat berbagai faktor yang harus diperhatikan demi mendapatkan hasil yang akurat. Oleh karena itu, pihak kepolisian belum dapat membeberkan hasil penyelidikan ke publik.
“Kami sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini karena ada beberapa hal yang memerlukan kecermatan. Saat ini, kami masih terus mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi sebelum dapat menyimpulkan hasil penyelidikan,” ujar Andik Gunawan di Gorontalo, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, salah satu kendala dalam penyelidikan adalah keterbatasan keterangan saksi, terutama karena beberapa di antaranya masih di bawah umur. Selain itu, hingga kini tidak ada saksi yang mengetahui dengan pasti ke mana dan dengan siapa korban pergi dari rumah pada malam 30 Desember 2024.
“Kami sempat mendapatkan keterangan dari salah satu saksi yang menyebutkan bahwa korban terlihat berboncengan dengan pacarnya. Namun, setelah dilakukan prarekonstruksi, keterangan tersebut meragukan karena tidak sesuai dengan waktu kejadian serta fakta lain yang kami peroleh,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa banyak informasi yang masih bersifat asumsi atau berdasarkan cerita dari pihak lain, sehingga kepolisian masih terus melakukan pendalaman.
“Kami meminta masyarakat, termasuk keluarga korban, untuk tetap tenang dan mempercayakan kasus ini kepada kepolisian. Kami berkomitmen mengusut kasus ini secara profesional dan transparan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andik Gunawan meminta dukungan masyarakat agar penyelidikan dapat berjalan lebih cepat. Ia juga mengimbau orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama saat bermain atau keluar rumah pada malam hari.
“Penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi. Hal ini sebagai langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari,” ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga korban melalui kuasa hukumnya telah mendatangi Mapolres Gorontalo Utara untuk meminta kepolisian segera menetapkan tersangka dalam kasus ini. Mereka juga menyerahkan surat permintaan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) kepada pihak kepolisian guna mengetahui sejauh mana proses hukum berjalan.
Pihak kepolisian memastikan bahwa mereka akan terus melakukan penyelidikan mendalam agar kasus ini dapat terungkap secara terang benderang dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. []
Nur Quratul Nabila A