Jembatan Mahakam Lama Ditutup Total untuk Perbaikan Usai Ditabrak Tongkang

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengumumkan penutupan total Jembatan Mahakam Lama setelah insiden tongkang bermuatan kayu menabrak pilar jembatan pada 16 Februari 2025. Keputusan ini diambil untuk memastikan keamanan dan mempercepat proses perbaikan.
Insiden terjadi sekitar pukul 15.50 WITA ketika tongkang Indosukses 28, yang ditarik oleh tugboat MTS 28, kehilangan kendali akibat arus deras di Sungai Mahakam. Akibatnya, tongkang tersebut menghantam Pilar 3 Jembatan Mahakam, menyebabkan kerusakan pada struktur jembatan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan infrastruktur di sekitar sungai tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (25/2/2025), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menyampaikan bahwa seluruh kendaraan yang biasa melintas di Jembatan Mahakam Lama akan dialihkan ke Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar. Jembatan tersebut akan difungsikan sebagai jalur dua arah selama proses perbaikan berlangsung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Irhamsyah, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mempercepat perbaikan tanpa mengganggu mobilitas masyarakat secara signifikan.
“Kami akan menutup total Jembatan Mahakam I, sementara Jembatan Mahakam IV akan dioperasikan dengan sistem dua arah,” ujarnya.
Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan kepolisian guna melakukan simulasi rekayasa lalu lintas agar transisi berjalan lancar. Kendaraan dari Samarinda menuju Samarinda Seberang tetap menggunakan jalur biasa, sedangkan kendaraan dari Samarinda Seberang ke pusat kota akan dialihkan ke Jembatan Kembar.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur turut menindaklanjuti insiden ini dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) di Balikpapan pada Senin (24/2/2025).
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud, menyatakan bahwa investigasi akan berlangsung selama dua minggu dengan fokus pada pemeriksaan struktur atas dan bawah jembatan.
“Kita tentu berharap kejadian serupa dengan yang pernah terjadi di Kukar tidak terulang kembali,” ujar Hasanuddin, merujuk pada robohnya Jembatan Kartanegara di Kutai Kartanegara pada 2011 akibat benturan kapal.
DPRD Kaltim juga meminta peningkatan pengamanan di sekitar Jembatan Mahakam guna mencegah insiden serupa. Langkah ini termasuk evaluasi sistem navigasi sungai dan pemasangan fender pelindung tambahan di sekitar pilar jembatan.
Meskipun keputusan perbaikan telah diumumkan, pemerintah daerah belum menetapkan tanggal pasti dimulainya pengerjaan. Saat ini, kajian teknis masih berlangsung untuk menentukan langkah perbaikan yang paling efektif serta estimasi waktu penyelesaian proyek tersebut.
Dengan adanya penutupan ini, masyarakat diimbau untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran lalu lintas dan keselamatan bersama. []
Nur Quratul Nabila A