Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 2.500 Meter

KUPANG – Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Rabu (26/2/2025) pagi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan gunung api tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.084 meter di atas permukaan laut.
“Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada 26 Februari 2025 pukul 06.41 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.500 meter di atas puncak,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Josef, dalam laporan resminya.
Ia menjelaskan bahwa kolom abu yang dihasilkan erupsi berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat laut. Peristiwa ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter dan berlangsung selama 2 menit 57 detik.
Sebelumnya, pada pukul 05.41 WITA, gunung api tersebut juga mengalami erupsi dengan semburan abu setinggi 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi sekitar 50 detik,” tambah Herman.
Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III atau Siaga. Herman mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi serta sektoral di bagian barat daya, utara, dan timur laut sejauh enam kilometer.
“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan wisatawan diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi serta sektoral barat daya, utara, dan timur laut sejauh enam kilometer,” tulis PPGA dalam laporannya.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama di wilayah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, dan Nawakote. Jika terjadi hujan deras, aliran lahar dapat mengancam pemukiman dan infrastruktur di sekitarnya.
Sebagai langkah antisipasi, warga diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari dampak negatif dari abu vulkanik yang berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat akan aktivitas vulkanik yang masih berlangsung di wilayah ini. Masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar. []
Nur Quratul Nabila A