Santriwati Hanyut di Sungai Sei Kanan Ditemukan Tewas Setelah Empat Hari Pencarian

PALUTA – Setelah empat hari pencarian, jasad seorang santriwati Pondok Pesantren Darussalam, Desa Parmeraan, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran Sungai Sei Kanan, Dusun Marsonja, Desa Marsonja, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban diketahui bernama Danela Rimala Kasih Saragih (16), santriwati kelas 10 C di pondok pesantren tersebut. Sebelum ditemukan tewas, korban bersama beberapa rekannya diketahui mandi di Sungai Parmeraan. Namun, arus sungai yang deras membuatnya terseret meski sempat berusaha diselamatkan oleh teman-temannya.
Peristiwa itu segera dilaporkan kepada pihak pesantren dan kepolisian setempat. Tim pencarian gabungan, yang terdiri dari aparat kepolisian, tim SAR, dan warga sekitar, dikerahkan untuk menemukan korban. Setelah empat hari upaya pencarian dilakukan, jasad korban akhirnya ditemukan oleh warga di Sungai Sei Kanan.
Salah seorang warga, Suren Hasibuan (48), mengatakan bahwa awalnya ia mencurigai keberadaan jasad di sungai setelah melihat banyak hewan air berkumpul di lokasi tersebut. Karena merasa curiga, warga kemudian turun ke sungai untuk memastikan temuan itu.
“Sebelumnya kami sudah mendengar ada kabar orang hanyut. Saat melihat banyak hewan air berkerumun di satu titik, kami memutuskan untuk turun ke sungai. Setelah diperiksa, ternyata benar, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” ujar Suren.
Temuan jasad korban kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian dan keluarga. Sekitar pukul 17.00 WIB, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Tanjung Siram, Dusun Sirongit, Kecamatan Bila Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, untuk dimakamkan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para santri dan pelajar, untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan yang dapat meningkatkan risiko arus deras dan banjir bandang. Mereka juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari pihak pesantren terhadap kegiatan santri di luar lingkungan sekolah guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang. []
Nur Quratul Nabila A