Dishub Kukar Terus Lakukan Penertiban Parkir di Titik Nol Tenggarong

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menjaga kenyamanan ruang publik di kawasan Titik Nol Panji Tenggarong dengan melakukan penertiban parkir secara intensif. Penertiban ini menyusul semakin banyaknya kunjungan masyarakat ke kawasan tersebut, khususnya untuk menikmati wisata kuliner yang berkembang pesat.
Kasi Pengelolaan Perparkiran Dishub Kukar, Juliana, menjelaskan bahwa maraknya kendaraan yang parkir di area yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki membuat ruang publik semakin sempit dan tidak nyaman.
“Kendaraan yang diparkir sembarangan di Titik Nol telah menyebabkan area tersebut menjadi sempit dan kurang nyaman. Oleh karena itu, kami melakukan penertiban untuk memastikan kawasan ini tetap steril dari kendaraan,” ujar Juliana.
Penertiban parkir di kawasan Titik Nol Tenggarong, yang kini menjadi tempat populer bagi wisatawan kuliner, tidak berjalan tanpa tantangan. Beberapa pedagang mengungkapkan keberatannya terkait jarak parkir yang lebih jauh dari tempat mereka berjualan. Meskipun demikian, pihak Dishub Kukar berharap para pedagang dapat mempertimbangkan kenyamanan pengunjung.
“Memang akan terasa sulit pada awalnya, namun kami yakin masyarakat akan terbiasa, dan kawasan ini akan semakin nyaman dan rapi,” tambah Juliana, Kamis (27/02/2025).
Untuk memastikan keberhasilan penertiban parkir, pemerintah daerah telah membentuk Satgas Gabungan yang terdiri dari pihak Polres, TNI, dan Satpol PP. Satgas ini rutin melakukan patroli untuk memastikan bahwa aturan parkir dapat dijalankan dengan baik. Juliana juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan alternatif parkir yang telah disediakan di area Museum Mulawarman dan Pasar Seni, yang berjarak tidak terlalu jauh dari Titik Nol.
Selain itu, sterilisasi parkir ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian taman dan fasilitas umum lainnya yang sering kali rusak akibat kendaraan yang diparkir sembarangan.
“Dengan adanya aturan ini, kami berharap fasilitas publik seperti taman dapat terjaga dengan baik dan menjadi lebih nyaman bagi pengunjung serta pedagang,” ujar Juliana.
Pemerintah daerah juga berencana untuk mengadakan pertemuan dengan kelompok pedagang untuk mencari solusi terbaik, termasuk kemungkinan pemberian stiker parkir sebagai bentuk dukungan untuk mengurangi biaya parkir bagi pedagang. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman dan tertib di kawasan Titik Nol Tenggarong, sehingga baik pengunjung maupun pedagang dapat merasakan manfaatnya.
Dengan berbagai langkah yang tengah dilakukan, diharapkan kawasan Titik Nol Tenggarong dapat menjadi lebih teratur dan memberikan kenyamanan yang lebih baik, baik bagi pengunjung maupun pedagang yang beraktivitas di sana. []
Nistia Endah.