Bulog Usahakan Serapan Beras 3 Juta Ton, Fokus pada Produksi Lokal

SEMARANG – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan penyerapan beras sebanyak 3 juta ton pada periode Februari hingga April 2025. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat cadangan pangan nasional dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, menyatakan bahwa serapan ini akan didominasi oleh gabah hasil produksi dari berbagai daerah, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dikenal sebagai sentra utama produksi beras.

“Kami menargetkan penyerapan gabah setara beras sebanyak 3 juta ton sebagai bagian dari cadangan pangan nasional ke depan,” ujar Novi usai menghadiri Rapat Koordinasi Optimalisasi Pengadaan Gabah dan Beras di Gedung Gradhika, Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).

Novi mengungkapkan bahwa dari total target 3 juta ton, sebanyak 822.000 ton berasal dari gabah, sedangkan sisanya merupakan beras hasil penggilingan. Upaya ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dengan fokus utama di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang memiliki tingkat produksi tinggi.

“Jawa Tengah menempati posisi kedua secara nasional dalam produksi beras. Untuk provinsi ini, Bulog menargetkan serapan sebanyak 363.000 ton hingga April 2025,” tambahnya.

Secara nasional, produksi beras diperkirakan mencapai 31 juta ton pada tahun ini. Oleh karena itu, target serapan Bulog sebesar 3 juta ton hanya mencakup sekitar 10 persen dari total produksi nasional. Novi optimistis target ini dapat tercapai dengan dukungan berbagai pihak.

Selain fokus pada penyerapan gabah dan beras, Bulog juga memastikan harga pembelian tetap stabil agar petani tidak dirugikan. Harga minimal gabah di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan arahan Presiden.

“Bukan hanya Bulog, tetapi seluruh pemangku kepentingan kini semakin menyadari pentingnya membeli gabah dengan harga yang layak bagi petani,” jelas Novi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan dukungannya terhadap program tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Hari ini dilakukan penandatanganan kerja sama (MoU) antara Bulog Jawa Tengah dengan mitra di berbagai daerah untuk memastikan serapan gabah optimal. Pemprov Jateng sangat mendukung program ini guna mewujudkan swasembada pangan,” ujar Luthfi.

Berdasarkan data per 3 Maret 2025, realisasi serapan beras baru mencapai 190.000 ton, masih jauh dari target 3 juta ton yang harus dicapai hingga April. Bulog terus mengoptimalkan strategi serapan dengan melibatkan lebih banyak mitra di berbagai daerah guna memastikan target tersebut tercapai tepat waktu. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *