Polres Wonosobo Amankan 31 Remaja Perang Sarung di Selomerto

WONOSOBO – Aksi perang sarung yang meresahkan warga kembali terjadi, kali ini di Kecamatan Selomerto, Wonosobo, pada Sabtu (8/3/2025) malam. Puluhan remaja terlibat dalam aksi tersebut, yang akhirnya dibubarkan oleh kepolisian setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Polisi yang bergerak cepat berhasil mengamankan 31 remaja serta menyita 18 sarung yang telah dimodifikasi menjadi alat pukul. Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, menegaskan bahwa perang sarung bukan sekadar permainan, melainkan dapat berujung pada bentrokan yang membahayakan keselamatan.

“Kami mengimbau agar para remaja tidak lagi melakukan aksi ini. Jika masih ada yang nekat, kami akan mengambil tindakan lebih tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar AKP Arif pada Minggu, 9 Maret 2025.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden ini bermula dari kegaduhan di salah satu lapangan di Kecamatan Selomerto. Sekelompok remaja terlihat berkumpul dalam dua kelompok berhadapan, masing-masing membawa sarung yang diikat di ujungnya—ciri khas perang sarung yang sering terjadi saat Ramadan.

Warga yang khawatir akan potensi bentrokan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tim patroli dari Polres Wonosobo segera meluncur ke lokasi sekitar pukul 23.00 WIB dan mendapati para remaja tengah bersiap untuk bertanding. Beberapa di antaranya telah mengayunkan sarung ke arah lawan, sementara yang lain bersorak menyemangati.

Polisi pun segera membubarkan kerumunan dan mengejar para remaja yang mencoba melarikan diri. Sebanyak 31 orang berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Mapolres Wonosobo untuk dimintai keterangan. Proses pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan orang tua serta perangkat desa setempat.

Selain mengamankan para remaja, polisi juga mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama saat malam hari. AKP Arif menekankan bahwa perang sarung sering kali menjadi ajang unjuk kekuatan yang berpotensi memicu tawuran.

“Kami ingin Ramadan berjalan aman dan damai. Jangan sampai ibadah terganggu hanya karena aksi yang tidak bermanfaat seperti ini,” pungkasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *