Wakil Gubernur Maluku Dikritik Netizen Usai Sebut Puasa Sebabkan Inflasi

MALUKU – Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang mengaitkan ibadah puasa umat Islam dengan penyebab inflasi viral di media sosial. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi wawancara dengan awak media, di mana Abdullah Vanath didampingi beberapa staf.

Dalam pernyataannya, Abdullah Vanath menyebut bahwa perilaku ekonomi masyarakat selama bulan Ramadan mengalami perubahan yang signifikan. Menurutnya, meskipun umat Muslim tidak makan di siang hari, konsumsi meningkat drastis pada malam hari. Hal ini, menurutnya, dapat berdampak pada lonjakan inflasi.

“Gubernur Maluku memberikan perhatian serius di bulan puasa. Orang Islam siang tidak makan, tapi malam makan banyak. Uang tidak ada, tetapi baju baru banyak. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan inflasi,” ujar Abdullah dalam video yang kini viral di berbagai platform media sosial.

Meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai korelasi antara ibadah puasa dan inflasi, Abdullah menegaskan bahwa Gubernur Maluku telah menginstruksikan pemantauan terhadap kondisi ekonomi di 11 kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

“Bapak Gubernur perintahkan, ini harus dipantau ke 11 kabupaten/kota,” tambahnya.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari warganet yang menilai pernyataan Abdullah Vanath tidak berdasar. Banyak pengguna media sosial yang mempertanyakan logika di balik pernyataannya dan menilai bahwa justru bulan Ramadan menjadi salah satu penggerak ekonomi.

“Inflasi? Justru puasa itu salah satu penggerak ekonomi. Dari makanan, pakaian, transportasi, dan berbagai sektor lainnya ikut terdorong. Penyebab inflasi itu korupsi!” tulis pengguna X dengan akun @negativisme.

Pengguna lain juga mengkritik analisis ekonomi yang dinilai kurang tepat.

“Ya ampun, bapak belajar ekonomi di mana? Tiba-tiba loncat dari pola makan ke inflasi. Saya tidak akan bahas isu agamanya, tapi ini soal kualitas seorang wakil gubernur yang analisis ekonominya rendah begini. Jelas-jelas perputaran ekonomi di bulan puasa itu kencang,” tulis akun @ceritahidpku.

Netizen lainnya turut mempertanyakan mengapa puasa yang merupakan tradisi tahunan tiba-tiba dikaitkan dengan inflasi tahun ini.

“Dia sendiri bilang meningkatnya konsumsi cuma di malam hari, masih jauh lah dampaknya terhadap inflasi. Apalagi yang dibeli kan makanan, fashion, alat-alat yang stoknya melimpah ruah. Ini gubernur kurang riset kali, ya,” tulis akun @Amethyst_Mantle.

Akibat pernyataan tersebut, video wawancara Abdullah Vanath banyak dibagikan ulang di berbagai platform media sosial. Salah satu unggahan di akun X @neVerAl0nely telah dilihat belasan ribu kali dan menuai banyak komentar.

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak Wakil Gubernur Maluku mengenai pernyataan yang menuai kontroversi tersebut. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *