277 Titik Rawan di Jalur Mudik Jakarta-Jawa Barat, Pemudik Diminta Waspada

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat adanya 277 titik rawan di sepanjang jalan nasional dan tol yang menghubungkan DKI Jakarta hingga Jawa Barat.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengimbau para pemudik untuk mengecek kondisi jalur mudik melalui situs resmi mudik.pu.go.id sebelum melakukan perjalanan.
Berdasarkan hasil pemantauan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, titik rawan tersebut mencakup 126 titik rawan kemacetan, 53 titik rawan kecelakaan, 54 lokasi rawan longsor, serta 44 titik rawan banjir.
Kepala BBPJN Jakarta-Jawa Barat, Sjofva Rosliansjah, menjelaskan bahwa seluruh titik kerawanan tersebut tersebar di jalan nasional yang berada di bawah tanggung jawab BBPJN Jakarta-Jawa Barat, dengan total panjang jalan mencapai 1.782,65 kilometer, di mana 98,47 persen di antaranya berada dalam kondisi mantap.
“Kami telah menyiapkan 23 posko pemantauan yang beroperasi selama 24 jam untuk memastikan kelancaran arus mudik serta memberikan bantuan kepada pemudik jika diperlukan,” ujar Sjofva.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dody Hanggodo turut memantau langsung pergerakan pemudik yang menggunakan sepeda motor di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, pada Kamis (27/3/2025) dini hari. Ia memastikan bahwa pengelolaan arus mudik di pelabuhan tersebut berjalan dengan baik.
“Kami melihat pelaksanaan mudik di Pelabuhan Ciwandan cukup baik, tertib, dan lancar. Hingga dini hari, jumlah kendaraan roda dua yang dilayani mencapai 11.800 unit, sementara 21 kapal telah dioperasikan untuk mendukung kelancaran penyeberangan,” kata Dody di Cilegon, Banten.
Ia menambahkan bahwa jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengalami peningkatan sejak Rabu (26/3/2025) malam. Meski demikian, kondisi tersebut tidak sampai menyebabkan kemacetan menuju pelabuhan.
“Sesuai prediksi, jumlah penumpang dan kendaraan roda dua yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Ciwandan terus meningkat. Namun, arus lalu lintas tetap terkendali, tanpa kepadatan yang berarti,” jelasnya.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025, pemerintah menerapkan skema pembagian pelabuhan berdasarkan jenis kendaraan. Berikut pengaturan pelabuhan di wilayah Banten:
Pelabuhan Ciwandan: Khusus pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Pelabuhan Merak: Melayani pemudik pejalan kaki, pengguna mobil pribadi, dan bus.
Pelabuhan BBJ Bojonegara: Diperuntukkan bagi angkutan barang golongan VII, VIII, dan IX.
Pemerintah berharap dengan adanya pemetaan titik rawan serta pengaturan pelabuhan ini, arus mudik Lebaran dapat berjalan dengan aman dan lancar. Para pemudik diimbau untuk tetap berhati-hati dan mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang guna menghindari kendala selama perjalanan. []
Nur Quratul Nabila A