Pemkab Batang Perketat Pengawasan Menu MBG Usai 60 Siswa Alami Gejala Keracunan

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengambil langkah cepat dan tegas menyusul kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) pada awal pekan ini.

Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), pengawasan distribusi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kini diperketat guna mencegah kejadian serupa terulang.

Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, mengatakan bahwa ke depan setiap menu MBG akan lebih dahulu dicicipi oleh guru sebelum diberikan kepada siswa. Hal ini menjadi langkah antisipatif untuk meminimalisasi potensi risiko kesehatan terhadap anak-anak sekolah.

“Kasus keracunan ini memang baru pertama kali terjadi, namun kami tidak ingin ada kelalaian sekecil apapun. Maka setiap menu akan diberikan sampel ke guru untuk dicicipi sebelum dibagikan kepada siswa,” ujar Bambang pada Kamis (17/4/2025) di Batang.

Pihaknya juga meminta vendor atau pengelola katering penyedia menu MBG lebih cermat dalam menjaga kebersihan dan mutu makanan. Selain soal kandungan gizi, perhatian terhadap rasa dan selera siswa juga menjadi penting agar program ini diterima dengan baik.

“Kami minta pihak dapur lebih peduli dengan kesehatan anak-anak. Dengan adanya insiden ini, kami langsung ambil tindakan tegas dengan memperketat proses pengawasan dari hulu sampai hilir,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, mengatakan bahwa setelah menerima laporan pada Senin (14/4/2025), tim kesehatan langsung melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian dan mengambil sejumlah sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.

Berdasarkan data hingga 16 April, terdapat 60 siswa yang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sakit perut. Meski demikian, seluruh siswa dilaporkan telah pulih dan kembali menjalani aktivitas belajar seperti biasa.

“Sampel sudah kami kirimkan ke Balai Pengujian Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BP Labkesmas) Semarang. Saat ini kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pastinya,” jelas Didiet.

Program MBG merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diadopsi pemerintah daerah guna meningkatkan asupan gizi anak usia sekolah.

Namun, insiden keracunan ini menunjukkan pentingnya aspek kehati-hatian, khususnya dalam pemilihan bahan baku, proses masak, hingga distribusi makanan.

Pemkab Batang menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan program MBG dengan pengawasan ketat, serta membuka ruang evaluasi terhadap vendor yang lalai dalam menjalankan standar penyajian makanan sehat dan aman bagi siswa. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *