Gunung Semeru Empat Kali Erupsi dalam Sehari, PVMBG Imbau Warga Jauhi Besuk Kobokan

LUMAJANG – Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik intensif dengan mengalami empat kali erupsi dalam kurun waktu enam jam pada Sabtu (19/4/2025).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pukul 07.21 WIB dan terakhir pada pukul 12.37 WIB.

“Erupsi terakhir terjadi pada pukul 12.37 WIB. Visual letusan tidak teramati, namun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 115 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Erupsi sebelumnya tercatat pukul 11.10 WIB dan 09.20 WIB, masing-masing dengan amplitudo maksimum 22 mm serta durasi 126 detik dan 101 detik. Keduanya juga tidak disertai visual letusan yang teramati.

Namun, pada erupsi pukul 07.21 WIB, kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 mdpl terlihat membumbung ke arah timur laut.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal,” kata Sigit.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu hingga kini masih berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sejauh 8 kilometer dari puncak, khususnya sepanjang aliran Besuk Kobokan yang menjadi jalur utama awan panas dan lahar.

“Di luar radius tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena berpotensi terlanda awan panas hingga 13 kilometer dari puncak,” tutur Sigit.

PVMBG juga melarang segala bentuk aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah karena rawan terhadap lontaran batu pijar.

Selain itu, masyarakat diminta terus mewaspadai potensi guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Semeru, antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Petugas di lapangan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus memantau perkembangan aktivitas gunung secara intensif dan siap melakukan langkah evakuasi jika kondisi memburuk. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *