25 Remaja Diamankan Usai Terlibat Tawuran Bersenjata Tajam di Gunung Sahari

JAKARTA – Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mengamankan 25 remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di kawasan Jalan Gunung Sahari XI pada Minggu (20/4/2025) pukul 03.30 WIB. Penangkapan dilakukan oleh Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta saat melaksanakan patroli rutin pada jam rawan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Ipda Ruslan Basuki, mengungkapkan bahwa para pelaku membawa senjata tajam serta sejumlah barang berbahaya lain yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.
“Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa aksi tawuran ini direncanakan melalui media sosial. Mereka membawa celurit, arit, dan bahkan petasan. Ini sudah tergolong tindakan yang sangat membahayakan,” ujar Ruslan dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).
Dalam penggeledahan, petugas menyita 11 bilah senjata tajam yang terdiri atas 10 celurit dan satu arit, satu buah petasan, 13 unit telepon seluler, empat dompet, serta 20 unit sepeda motor berbagai merek.
Sebagian besar dari para pelaku merupakan pelajar, sementara sisanya diketahui sebagai pekerja swasta dan pengangguran. Usia mereka berkisar antara 13 hingga 23 tahun. Bahkan, menurut Ruslan, terdapat remaja berusia 13 tahun yang turut serta dalam aksi tersebut.
“Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Depok, hingga Brebes, Jawa Tengah,” imbuhnya.
Para pelaku kini tengah diperiksa lebih lanjut di Mapolres Metro Jakarta Pusat. Mereka disangkakan dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena membawa senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyesalkan keterlibatan anak-anak usia sekolah dalam aksi kekerasan jalanan tersebut. Ia mengimbau para orang tua untuk lebih peduli dan waspada terhadap aktivitas anak-anak mereka, khususnya pada malam hari.
“Kami minta para orang tua mendidik dan menjaga anak-anaknya agar tidak keluar malam. Sayangi nyawa mereka yang bisa saja melayang di jalan akibat tawuran,” kata Susatyo.
Ia juga mendorong adanya pendekatan pembinaan karakter dan penyediaan ruang ekspresi positif bagi kalangan remaja sebagai upaya pencegahan jangka panjang.
“Berikan wadah kegiatan yang membangun dan menarik bagi masa depan mereka. Jangan biarkan generasi muda kehilangan arah,” pungkasnya.
Pihak kepolisian akan terus meningkatkan patroli dan penindakan terhadap segala bentuk potensi gangguan keamanan, khususnya yang melibatkan kelompok remaja bersenjata, yang belakangan kembali marak di wilayah Jakarta dan sekitarnya. []
Nur Quratul Nabila A