Menlu dan Menhan RI Bertolak ke Tiongkok, Bahas Dialog Strategis dengan Pemerintah Xi Jinping

JAKARTA – Dua menteri kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan mendadak ke Tiongkok pada Senin (21/4/2025).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menghadiri dialog tingkat tinggi bersama para menteri pemerintahan Presiden Xi Jinping di Beijing.
Informasi tersebut disampaikan melalui laporan Reuters dan dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada akhir pekan lalu. Disebutkan bahwa Sugiono dan Sjafrie akan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Pertama dalam kerangka Dialog Bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan China-Indonesia (2+2 Dialogue).
Dialog tersebut akan dipimpin langsung oleh anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Wang Yi, serta Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun.
“Hari Jumat lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa pertemuan ini akan mempertemukan para menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara di Beijing,” demikian pernyataan resmi yang dikutip dari laman Kemenlu Tiongkok.
Kendati belum ada keterangan resmi terkait poin-poin pembahasan, sejumlah pengamat memperkirakan pertemuan ini akan mencakup isu strategis kawasan, kerja sama pertahanan, serta stabilitas di Laut China Selatan. Pertemuan ini juga berlangsung di tengah negosiasi sensitif antara Indonesia dan Amerika Serikat mengenai tarif dagang yang sempat diberlakukan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Tiongkok sendiri sebelumnya mengeluarkan peringatan kepada sejumlah negara yang tengah melakukan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat, agar mempertimbangkan dampak geopolitik dari kebijakan tersebut.
Konferensi pers resmi dari pihak Indonesia direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menjelaskan hasil dan kesepakatan dari pertemuan bilateral tersebut.
Kunjungan dua menteri ini menandai penguatan jalur diplomatik antara Jakarta dan Beijing di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo, yang sebelumnya telah menyampaikan komitmen mempererat hubungan strategis dengan negara-negara mitra utama di kawasan Asia Timur. []
Nur Quratul Nabila A