Lyodra Ginting Kenang Momen Diberkati Paus Fransiskus, Sampaikan Duka Mendalam

JAKARTA — Penyanyi solo Lyodra Ginting menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Senin (21/4/2025) waktu setempat.
Ucapan belasungkawa itu ia sampaikan melalui unggahan di media sosial, sembari mengenang momen langka saat bertemu dan mendapat berkat langsung dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut tahun lalu.
“Rest in Love, Pope,” tulis Lyodra di fitur Instagram Story miliknya, disertai potret saat ia bersalaman dengan Paus Fransiskus di atas altar. Dalam foto itu, Lyodra tampil mengenakan pakaian adat Batak Karo, menandai kebanggaan identitas dan warisan budayanya dalam momen spiritual yang sakral.
Lyodra merupakan salah satu umat Katolik Indonesia yang mendapat kehormatan tampil dalam Misa Suci bersama Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 September 2024.
Ia membawakan dua lagu, termasuk “The Prayer” yang dipopulerkan Celine Dion dan Andrea Bocelli, serta sebuah lagu rohani, yang ia persembahkan bersama penyanyi Anton Jamaica Cafe.
“Sudah enggak grogi, tapi gemetar. Lutut gemetar karena Pak Paus di depan kita,” ujar Lyodra, sebagaimana dikutip dari wawancara bersama detikHot pada Jumat (6/9/2024). Ia mengisahkan betapa bahagianya bisa mendapat berkat langsung, bahkan sampai dua kali.
“Di saat orang-orang datang dari pagi, ada yang enggak dapat tiket, terus aku bisa nyanyi, dapat berkat langsung… Aku tahu banyak orang yang iri akan aku,” lanjutnya.
“Happy sekali, enggak mau mandi sama cuci tangan nih,” canda Lyodra menggambarkan kebahagiaannya.
Kabar duka atas wafatnya Paus Fransiskus dikonfirmasi oleh Kardinal Kevin Farrell melalui siaran resmi Vatican TV. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah sempat menjalani perawatan akibat bronkitis kronis sejak Februari dan keluar dari rumah sakit pada 23 Maret.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, memimpin Gereja Katolik dunia sejak Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI. Ia tercatat sebagai paus pertama dari benua Amerika dan paus non-Eropa pertama dalam lebih dari 1.200 tahun, menjadikan masa kepemimpinannya sebagai salah satu tonggak sejarah dalam Gereja Katolik global. []
Nur Quratul Nabila A