Kecelakaan Siswa di Palaran Dorong Pemkot Samarinda Pertimbangkan Bus Sekolah

SAMARINDA — Insiden kecelakaan yang menimpa seorang siswa SMP di kawasan Palaran pada Rabu (23/4/2025) kembali mengingatkan pentingnya penyediaan fasilitas transportasi yang aman bagi pelajar.

Kecelakaan tersebut mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda untuk segera mengusulkan penyediaan bus sekolah sebagai salah satu solusi untuk mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan anak-anak sekolah.

Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan bahwa pemkot perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama anggaran dan jumlah bus yang perlu disediakan agar dapat mencakup semua siswa yang membutuhkan.

“Memang tidak gampang menyediakan bus sekolah. Kami harus melihat kemampuan anggaran dan juga berapa banyak bus yang harus disiapkan agar efektif,” ujarnya pada Minggu (27/4/2025).

Selain itu, Disdikbud Samarinda juga terus mengimbau siswa yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk tidak membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan mereka.

“Kami selalu mengimbau agar siswa yang belum memiliki SIM tidak membawa kendaraan ke sekolah. Keselamatan mereka adalah prioritas utama kami,” jelas Asli Nuryadin.

Kecelakaan yang terjadi di Palaran ini menjadi momentum bagi Pemkot Samarinda untuk lebih serius dalam menata sistem transportasi pelajar.

Dengan adanya bus sekolah, diharapkan risiko kecelakaan dapat diminimalisir dan siswa bisa berangkat serta pulang sekolah dengan lebih aman dan nyaman.

Meskipun tantangan anggaran dan logistik menjadi kendala, Disdikbud Samarinda berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan pelajar sebagai prioritas utama.

Rencananya, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda bersama Satlantas Polresta Samarinda dan OPD teknis lainnya akan menggelar rapat tindak lanjut serta sosialisasi mengenai penggunaan kendaraan bagi pelajar selama satu bulan ke depan.

Selain itu, akan ada razia yang dilakukan sebagai bagian dari upaya penegasan kepada siswa dan orang tua untuk tidak menyediakan kendaraan bagi anak-anak yang belum memiliki SIM. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *