Hilang Sejak 6 Maret, Alfaro Kiano Belum Ditemukan, Polisi Perketat Patroli

JAKARTA — Seorang anak berusia enam tahun, Alfaro Kiano Nugroho, dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025 di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dugaan sementara, Alfaro dibawa oleh seseorang yang mengaku sebagai ayah kandungnya. Hingga kini, keluarga korban masih mencari keberadaannya dengan bantuan pihak kepolisian.
Alfaro diketahui tinggal bersama kakeknya di Jalan Masjid Almuflihun, Bintaro, karena ayahnya sedang menjalani hukuman di Lapas Cipinang terkait kasus narkotika, sedangkan ibunya bekerja sebagai tenaga migran di Malaysia.
“Sejak 6 Maret itu, keberadaan Alfaro belum diketahui. Kami sudah melapor ke polisi dan mencari ke berbagai tempat berdasarkan informasi yang masuk, tapi belum membuahkan hasil,” ujar Tugimin, kakek Alfaro, dikutip dari Newsline Metro TV, Senin (28/4/2025).
Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Tim di lapangan telah melakukan interogasi dan klarifikasi terhadap sejumlah saksi, termasuk kakek korban, marbot masjid, serta kerabat yang berada di Bogor dan Batam.
“Dari keterangan saksi yang kami dapatkan, belum ada indikasi bahwa kasus ini bermotif tebusan. Pada saat kejadian, saksi yang melihat langsung sangat sedikit, sehingga memperlambat proses penelusuran pelaku,” jelas AKP Bima.
Hingga kini, polisi masih menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian untuk mencari petunjuk tambahan. Minimnya saksi di lokasi menjadi salah satu tantangan dalam penyelidikan.
Selain itu, AKP Bima memastikan bahwa patroli di wilayah rawan, termasuk tempat ibadah dan area publik, terus diperketat untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami tetap menempatkan personel di daerah rawan kejadian seperti kasus anak hilang, 3C (curas, curat, curanmor), tawuran, dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, keluarga korban, khususnya kakek Alfaro, berharap bocah tersebut dapat segera ditemukan.
“Kami terus berusaha dan berharap Alfaro bisa segera kembali pulang,” tutur Tugimin penuh harap. []
Nur Quratul Nabila A