Sinergi Dua Provinsi: Kaltim dan Kaltara Bangun Akses Jalan Apau Kayan-Mahakam Hulu

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) resmi menyepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk membuka dan memperbaiki jalan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Sumalindo Lestari Jaya yang menghubungkan Apau Kayan (Kaltara) dengan Mahakam Hulu (Kaltim). Kesepakatan ini tercapai dalam audiensi bersama yang digelar di Samarinda dan diprakarsai oleh Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud.
Langkah strategis ini diharapkan dapat mengakhiri ketergantungan warga perbatasan Indonesia, khususnya masyarakat Apau Kayan, terhadap pasokan logistik dari Serawak, Malaysia. Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menegaskan bahwa pembangunan jalan ini memiliki dimensi strategis dalam memperkuat nasionalisme serta menjamin keadilan infrastruktur bagi masyarakat pedalaman dan perbatasan.
“Yang terpenting jalan ini bisa dilewati dulu. Kami menyiapkan Rp200 miliar untuk perbaikan menyeluruh, dan berharap anggaran dapat bertambah hingga Rp300 miliar,” kata Zainal dalam konferensi pers, Minggu (27/4/2025).
Pada tahap awal, Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28 miliar melalui APBD untuk pemeliharaan darurat jalan, termasuk perbaikan titik rawan longsor dan kerusakan berat. Jalan sepanjang 144 kilometer ini terdiri atas 122 kilometer di wilayah Kaltim dan 22 kilometer di wilayah Kaltara, yang sebagian besar melintasi kawasan hutan dengan panjang 88 kilometer.
Zainal juga memastikan bahwa pengaspalan 22 kilometer ruas jalan di Kaltara akan rampung sebelum Desember 2025, sesuai dengan pagu anggaran provinsi senilai Rp5 miliar. Perbaikan ini diharapkan mampu mempersingkat waktu tempuh dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kondisi jalan yang selama ini sempit dan bergelombang.
Sebelumnya, warga Apau Kayan harus menempuh perjalanan hingga tiga minggu untuk mencapai Mahakam Hulu, dengan akses logistik utama berasal dari wilayah negara tetangga.
“Perjuangan memberikan keadilan bagi masyarakat perbatasan kini menemukan titik terang. Dengan perbaikan jalan HGU, warga Apau Kayan tak lagi bergantung pada bahan pokok dari Serawak,” ujar Zainal.
Tak hanya kolaborasi antarprovinsi, pembangunan akses ini turut melibatkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). OIKN akan membiayai pembangunan jalan baru yang menghubungkan Bongan (Kutai Barat) dengan Sotek. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2026 dan akan didukung oleh dana dari anggaran OIKN, Balai Jalan Nasional, serta APBD Provinsi Kaltim.
“Perbaikan dan pembukaan akses baru diharapkan dapat memperpendek waktu tempuh dan mengurangi biaya transportasi. Ini akan meningkatkan mobilitas ekonomi, pengangkutan hasil pertanian, kehutanan, serta menunjang pelayanan publik seperti evakuasi darurat dan distribusi logistik bencana,” tutupnya []
Nur Quratul Nabila A