Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 321 Ribu Benih Lobster di Batam, Diduga Akan Dikirim ke Vietnam

BATAM — Petugas Bea dan Cukai Batam berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 321.990 ekor benih bening lobster (BBL) yang diduga hendak dikirim ke Vietnam melalui Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Benih lobster tersebut diselundupkan dalam dua gelombang pada Jumat (2/5/2025), menggunakan kargo maskapai Garuda Indonesia.

Kepala Bea Cukai Batam Zaky Firmansyah menjelaskan, BBL tersebut disamarkan sebagai barang garmen dalam dokumen kargo.

“Diduga barang bila lolos masuk Batam akan dibawa ke Vietnam via Singapura,” ujarnya kepada ANTARA, Minggu (4/5/2025).

Modus ini dilakukan oleh pelaku berinisial Y (26) melalui kargo penerbangan GA 152 dari Jakarta ke Batam. Kecurigaan petugas bermula dari analisis terhadap air way bill (AWB) yang menunjukkan ketidaksesuaian antara manifes dan jenis barang.

Barang yang masuk ke kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ) Batam seharusnya dilengkapi dengan dokumen PPFTZ-03. Namun dalam kasus ini, BBL tersebut diberitahukan sebagai garmen.

Saat pesawat mendarat pukul 11.25 WIB, petugas melakukan pemeriksaan dan menemukan 158.790 ekor BBL yang dikemas dalam sejumlah kantong plastik. Benih tersebut terdiri atas 157.749 ekor jenis pasir dan 1.041 ekor jenis mutiara. Nilai kerugian negara dari temuan pertama ini ditaksir mencapai Rp23,8 miliar.

Sore harinya, pada pukul 18.21 WIB, upaya penyelundupan kembali terdeteksi pada penerbangan GA 156. Petugas Bea Cukai kembali menemukan tujuh koli berisi 163.200 ekor BBL. Pemeriksaan X-ray menunjukkan citra yang sama dengan temuan sebelumnya. Nilai kerugian dari penindakan kedua ini ditaksir mencapai Rp24,5 miliar.

Secara keseluruhan, jumlah BBL yang diselamatkan mencapai 321.990 ekor, dengan total potensi kerugian negara sekitar Rp48,3 miliar. Seluruh benih tersebut telah dilepasliarkan di Perairan Pulau Galang, Kota Batam, pada Sabtu (3/5/2025).

Kasus ini telah dilimpahkan ke Kepolisian Daerah Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut, termasuk menelusuri asal BBL dan jaringan penyelundupan yang terlibat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *