Prabowo Maklumi Keseleo Jubir, Ingatkan Pejabat Senior Lebih Bertanggung Jawab

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sikap terbuka terhadap kekeliruan yang dilakukan oleh juru bicara kepresidenan dalam menyampaikan pernyataan publik.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Sidang Kabinet Paripurna keenam yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Turut hadir dalam sidang tersebut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, yang sebelumnya telah menyatakan pengunduran diri sejak 21 April 2025 lalu.

Keberadaan Hasan di ruang sidang turut menjadi sorotan, meski secara administratif ia telah mengundurkan diri.

Dalam pidato yang berlangsung hampir satu setengah jam, Presiden Prabowo menyinggung soal kekeliruan dalam penyampaian komunikasi oleh juru bicara. Ia menyebutnya sebagai bagian dari dinamika manusiawi di lingkungan pemerintahan.

“Ada mungkin juru bicara saya keseleo. Ya namanya manusia, dia juga baru menjabat, iya nggak?” ujar Prabowo disambut gelak tawa para menteri kabinet.

Prabowo menegaskan bahwa kesalahan komunikasi di kalangan pejabat pemerintahan bukan hal yang harus disikapi berlebihan, terutama mengingat bahwa sebagian besar anggota Kabinet Merah Putih masih tergolong baru dalam menjalankan tugas negara.

“Di sana-sini ada keseleo wajar, ada khilaf wajar karena kita, ada menteri-menteri yang sudah senior sudah lama pengalaman, ada yang baru,” jelasnya.

Ia bahkan mencontohkan dirinya yang sempat mengalami insiden kecil saat pertama kali menjabat sebagai presiden.

Dengan nada berkelakar, Prabowo menceritakan pengalamannya tersesat di lingkungan Istana Merdeka saat mencari fasilitas umum.

“Saya saja baru menjabat beberapa hari presiden salah jalan di Istana Merdeka. Cari WC, di mana WC? Wajar. Jadi kita sudah lah,” ucapnya sambil tersenyum.

Namun demikian, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa toleransi terhadap kesalahan tidak berlaku seragam.

Ia menyebut bahwa pejabat senior yang telah lama menjabat harus memiliki tanggung jawab lebih dalam menjaga ketepatan komunikasi.

“Airlangga salah berbicara gak bisa,” kata Prabowo, merujuk pada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pernyataan ini menunjukkan pendekatan humanis Presiden Prabowo dalam mengelola pemerintahan, sekaligus menegaskan pentingnya peningkatan kualitas komunikasi publik yang cermat dan akuntabel di lingkungan istana. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *