Memasuki Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok Diawasi
KUTAI KARTANEGARA – Memasuki Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) mulai melakukan pengawasan terhadap berbagai komoditas yang beredar, terutama kebutuhan pokok.
Kenaikan harga komoditas penting mulai terasa di kalangan masyarakat. Kenaikan tersebut sudah terasa sejak beberapa waktu lalu dan tentunya kenaikan tersebut juga dipicu oleh kebutuhan yang meningkat sehingga diperlukan stok yang lebih banyak dari hari-hari biasanya. Untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat tersebut Disperindakop Kukar menjalin kerjasama lintas sektoral untuk menekan kenaikan harga dan memenuhi kebutuhan pasar.
Kepala Disprindagkop Kukar H. Asmidi SE, MM didamping Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Bustani mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan pihak Disperindakop Kaltim dan juga para distributor. Ditegaskan Asmidi, pengadaan persediaan terkait peningkatan permintaan pasar jelang Ramadhan dan Idul Fitri dalam posisi aman.
“Jika keberadaan bahan pokok terbatas, tentunya harga bahan pokok tersebut juga naik. Karena itu, pemerintah akan melakukan beberapa program seperti sidak dan operasi pasar untuk mencegah penimbunan barang oleh para spekulan. Selain itu juga kami melakukan kerjasama dengan distributor untuk pelaksanaan pasar murah dibeberapa lokasi di kecamatan,” terang Asmidi.
Selain itu operasi pasar juga diperlukan untuk mencegah beredarnya barang yang sudah tidak layak konsumsi atau kadaluwarsa ujarnya. “Konsumen juga kami harapkan untuk lebih cerdas ketika membeli barang dan jangan selalu tergoda karena harga yang murah, bisa jadi barang tersebut sudah habis masa berlakunya atau hampir habis masa kadaluwarsanya. Inikan sangat merugikan konsumen jika barang yang sudah kadaluwarsa tersebut dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi isu beras plastik yang beberapa waktu lalu marak diberitakan, Asmidi menegaskan bahwa di Kukar tidak ada temuan beras plastik, yang ada adalah beras sintetis. Hal ini juga dikarenakan untuk pengadaan beras sebagian besar daerah Kukar masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan hasil panen masyarakat Kukar sendiri. [] Hms