Abu Bakar Ba’asyir Temui Jokowi di Solo

SOLO – Pertemuan yang jarang terjadi antara tokoh agama dan mantan kepala negara menjadi perhatian publik. Pada Senin (29/09/2025), Abu Bakar Ba’asyir, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, bertandang ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo.

Kedatangan Abu Bakar Ba’asyir yang berlangsung sekitar pukul 12.37 WIB itu disambut hangat oleh Jokowi. Dalam suasana penuh keakraban, keduanya bertukar salam dan berjabat tangan sebelum memasuki rumah mantan Presiden tersebut untuk mengadakan pertemuan tertutup. Momen ini menjadi sorotan karena mempertemukan dua figur yang memiliki latar belakang berbeda namun memiliki pengaruh signifikan di ranah nasional.

Abu Bakar Ba’asyir mengenakan pakaian serba putih, sebuah simbol kesederhanaan dan keteguhan, sementara Jokowi memilih kemeja batik lengan panjang lengkap dengan kopiah, mencerminkan kesan formal sekaligus hangat. Pertemuan ini berlangsung secara tertutup, sehingga detail pembicaraan belum diungkap ke publik. Namun, peristiwa ini menambah catatan penting dalam sejarah interaksi antara tokoh keagamaan dan mantan pemimpin negara.

Tokoh yang pernah menjalani pidana selama 15 tahun terkait kasus terorisme ini mendapatkan pembebasan murni pada Januari 2021. Sejak bebas, Abu Bakar Ba’asyir aktif kembali dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022. Menurut Ba’asyir, upacara tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan sejak pondok pesantrennya berdiri, dan dilaksanakan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

“Kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniai oleh Allah harus dibalas dengan syukur yang diwujudkan dalam bentuk upacara,” ujar Abu Bakar Ba’asyir. Ia menegaskan bahwa upacara tersebut bukan hanya sekadar rutinitas nasional, tetapi merupakan perwujudan rasa terima kasih atas nikmat dan karunia Tuhan.

Pertemuan antara Abu Bakar Ba’asyir dan Jokowi menjadi peristiwa yang layak dicatat, bukan sekadar sebagai silaturahmi biasa, tetapi juga sebagai bentuk dialog lintas perspektif antara tokoh keagamaan dan mantan pemimpin negara. Pertemuan ini mengundang beragam tafsir publik tentang arah komunikasi antar tokoh nasional di masa depan. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *