Ahmad Sahroni Desak Polisi Usut Video Anjing Dikuliti Hidup-Hidup

SRAGEN – Sebuah video yang menunjukkan aksi penyiksaan terhadap seekor anjing beredar luas di media sosial dan memicu kemarahan publik.

Dalam video tersebut, seekor anjing terlihat masih hidup saat dikuliti oleh seseorang yang tidak dikenal. Anjing malang itu tergantung dengan posisi terikat, sementara pelaku menyayat tubuhnya menggunakan pisau.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, turut bereaksi terhadap video tersebut. Ia mengunggah ulang video itu di akun Instagram pribadinya dan meminta Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk segera mengusut kasus tersebut.

Dalam unggahannya, Sahroni menduga lokasi kejadian berada di wilayah Sragen, Jawa Tengah.

“Bngst ini manusia yg KULITIN Anjing dalam keadaan hidup. Tolong Polisi @humas_poldajateng tangkap pelakunya, diduga daerah Sragen,” tulis Sahroni.

Namun, pihak Kepolisian Resor Sragen memberikan klarifikasi terkait beredarnya video tersebut. Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyatakan bahwa video penyiksaan itu tidak terjadi di wilayah hukum Sragen.

“Saya sudah lakukan cek, dan tidak ada kejadian itu di Sragen,” kata Petrus, Minggu (8/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk menelusuri asal muasal video tersebut. Berdasarkan hasil pendalaman, terdapat dugaan kuat bahwa video itu merupakan dokumentasi lama yang terjadi di lokasi lain, kemudian diunggah ulang dengan narasi keliru seolah-olah peristiwa terjadi di Sragen.

“Besar kemungkinan itu kejadian di daerah lain atau video lama yang kemudian diposting dan dibumbui kalimat seolah-olah itu di Sragen,” jelasnya.

Kapolres Sragen juga menyebutkan bahwa video serupa pernah diunggah di akun Instagram @catty_home_jember pada 5 Januari 2025. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa video tersebut bukan kejadian baru dan bukan berasal dari Sragen.

“Kami sudah memastikan bahwa video itu tidak benar terjadi di Sragen dan pernah diposting di akun Instagram pada awal Januari lalu,” tegasnya.

Meski demikian, pihak kepolisian menyatakan tetap akan berkoordinasi dengan aparat daerah lain dan unit siber untuk menelusuri identitas pelaku, serta mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarluaskan video kekerasan terhadap hewan yang dapat memicu keresahan publik. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *