Ahmad Yani Dukung Pendidikan Inklusif di PAUD
KUTAI KARTANEGARA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahmad Yani, menghadiri kegiatan Parenting Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahap II Tahun 2024 yang digelar di TK Negeri Pembina Tenggarong, Senin (20/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Komite Sekolah tersebut mengusung tema “Memahami Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus dan Pola Pengasuhannya.” Acara ini diikuti oleh para orang tua peserta didik sebagai bentuk peningkatan kapasitas dan kesadaran terhadap pentingnya memahami karakter anak usia dini, terutama anak dengan kebutuhan khusus.
Dalam sambutannya, Ahmad Yani menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara pihak sekolah, guru, dan komite yang telah menginisiasi kegiatan edukatif tersebut. Ia menilai, kerja sama yang baik antara semua unsur pendidikan menjadi kunci dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif, ramah anak, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal.
“Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi utama dalam membangun karakter generasi masa depan. Pemahaman terhadap anak berkebutuhan khusus tidak bisa hanya dibebankan kepada guru, tetapi juga memerlukan peran aktif dari orang tua dalam menerapkan pola asuh yang tepat,” ujar Ahmad Yani.
Politikus asal Tenggarong ini menegaskan, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak, terutama di fase usia dini yang menjadi masa pembentukan karakter, kebiasaan, dan kepribadian. Menurutnya, melalui kegiatan parenting seperti ini, orang tua akan lebih memahami bagaimana berkomunikasi dan memberikan dukungan emosional yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga memiliki tanggung jawab besar dalam memperkuat sistem pendidikan inklusif di semua jenjang, termasuk di tingkat PAUD. Hal ini, kata Yani, dapat diwujudkan melalui dukungan kebijakan, peningkatan kapasitas guru, serta penyediaan sarana dan prasarana yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus.
“Pemerintah daerah harus memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Yani juga menyoroti pentingnya sinergi antara sekolah dan keluarga dalam membangun suasana belajar yang kondusif. Ia menilai, komunikasi yang intens antara guru dan orang tua akan membantu menemukan solusi bersama terhadap berbagai tantangan dalam mendidik anak-anak yang memiliki latar belakang dan karakter berbeda.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena membuka ruang dialog dan pertukaran pengalaman antara guru, orang tua, serta pihak sekolah. Dengan begitu, pendekatan terhadap anak dapat dilakukan lebih personal dan efektif,” tambahnya.
Melalui kegiatan parenting ini, para orang tua peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam mendampingi anak belajar di rumah maupun dalam membangun lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh dukungan.
Ahmad Yani berharap kegiatan serupa terus digelar secara berkelanjutan agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini semakin meningkat. Ia juga menegaskan komitmen DPRD Kutai Kartanegara untuk terus mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan, terutama bagi kelompok anak berkebutuhan khusus.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terbentuk kolaborasi yang lebih erat antara guru, orang tua, dan pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adil, dan berkeadilan sosial bagi seluruh anak di Kutai Kartanegara []
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Aulia Setyaningrum
