Air Mata Mensesneg Pecah Ceritakan Chelsea dan Nayla

JAKARTA — Suasana haru menyelimuti Kompleks Istana Kepresidenan ketika Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi tak kuasa membendung air mata saat menyampaikan kisah dua anak Indonesia yang menyentuh hatinya.

Peristiwa tersebut terjadi di sela pembicaraan mengenai program Sekolah Rakyat, Selasa (5/8/2025).

Dengan suara bergetar, Prasetyo menceritakan kisah Chelsea, seorang anak dari Jakarta Selatan yang menderita penyakit langka.

Perjuangan Chelsea mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Selain Sekolah Rakyat, salam untuk adik Chelsea di Jaksel yang menderita penyakit langka. Berat badannya harus sampai di batas minimal dulu, baru bisa diobati jika kita bawa ke Jerman yang punya teknologi itu,” kata Prasetyo sembari menunjukkan video Chelsea lewat ponselnya kepada awak media.

Ia melanjutkan, berkat perhatian khusus dari Presiden dan berbagai pihak, kondisi Chelsea kini membaik.

“Alhamdulillah setelah beberapa bulan mendapatkan atensi Bapak Presiden, adik Chelsea sudah bisa sekolah,” ungkapnya, menahan haru.

Tak hanya Chelsea, Prasetyo juga menyampaikan rasa hormat kepada Nayla, seorang siswi Sekolah Rakyat yang tetap semangat belajar meski hidup dalam keterbatasan ekonomi keluarga.

“Salam untuk Nayla yang masih bisa tersenyum dalam kondisi keluarga sulit,” tuturnya lirih.

Prasetyo menekankan pentingnya keteladanan dari semangat anak-anak seperti Chelsea dan Nayla.

Di tengah situasi sulit, keduanya tetap memiliki harapan dan tekad untuk menempuh pendidikan.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak menutup mata terhadap perjuangan anak-anak bangsa yang tengah berjuang dalam diam.

“Salam hormat untuk Chelsea dan Nayla. Kita semua bergandengan tangan untuk berjuang demi bangsa dan negara,” pungkasnya.

Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif sosial pendidikan yang menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera agar tetap mendapatkan akses pendidikan berkualitas.

Kisah Chelsea dan Nayla menjadi cerminan nyata bahwa di balik keterbatasan, selalu ada harapan dan ketangguhan yang patut diapresiasi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *