Akses Jalan Stasiun Whoosh Karawang Dikebut Pemerintah

KARAWANG — Pemerintah pusat menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang. Upaya ini dianggap krusial untuk mendukung kelancaran transportasi modern sekaligus menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di kawasan industri Karawang yang terus berkembang.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid melakukan peninjauan langsung ke Stasiun Whoosh Karawang pada Kamis (18/09/2025). Pertemuan tersebut membahas sinkronisasi program antarinstansi agar proses pembangunan akses jalan bisa dipercepat tanpa hambatan.

Dudy menegaskan, ketersediaan akses memadai menjadi syarat utama bagi peningkatan penggunaan transportasi umum. “Akses jalan ke Stasiun Whoosh Karawang harus dipermudah. Dengan begitu, mobilitas masyarakat semakin lancar dan penggunaan transportasi umum meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/09/2025).

Ia menambahkan, konektivitas yang baik bukan hanya soal mempercepat perjalanan, tetapi juga berdampak pada aspek keselamatan, kenyamanan penumpang, dan pengurangan kemacetan lalu lintas di jalur utama Karawang–Jakarta.

Menurut kajian Polar Universitas Indonesia (UI), jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh diperkirakan mencapai 32 ribu orang per hari. Dari angka tersebut, 18 ribu penumpang berasal dari dan menuju Stasiun Halim, Padalarang, serta Tegalluar, sementara 14 ribu lainnya dari dan menuju Stasiun Karawang. Proyeksi itu menegaskan betapa strategisnya peran Karawang sebagai simpul transportasi baru.

Sebagai antisipasi, pemerintah menyiapkan delapan jalur akses ke Stasiun Karawang, di antaranya Exit Tol KM 42+000, Jalan Kawasan, Jembatan Cibeet, hingga dua jalur Trans Heksa Karawang di sisi utara dan selatan. Keberadaan delapan jalur ini diharapkan mampu memperlancar arus kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun angkutan barang yang menuju stasiun.

Untuk mempercepat pembangunan, Dudy meminta dukungan lintas sektor. Ia menekankan pentingnya pendelegasian penetapan lokasi (penlok) dari Kanwil BPN Jawa Barat ke Kantah Karawang untuk akses 1–5. Selain itu, penetapan pemrakarsa UKL-UPL juga perlu dilakukan oleh Dinas Bina Marga atas mandat Gubernur Jawa Barat untuk akses 3–5.

“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk bersinergi mempercepat penyediaan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang demi pelayanan transportasi umum yang lebih baik,” kata Dudy.

Dengan percepatan ini, Stasiun Whoosh Karawang diproyeksikan tidak hanya menjadi pintu gerbang transportasi cepat, tetapi juga penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan. Dukungan infrastruktur diharapkan mampu memperkuat daya saing Karawang sebagai pusat industri dan investasi, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat sekitar. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *