Aksi Begal Dini Hari di Klaten, Korban Alami Luka Bacok
KLATEN — Aksi kejahatan jalanan kembali mengusik rasa aman masyarakat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Seorang pemuda bernama Dimas (21) menjadi korban begal bersenjata tajam saat melintas di Jalan Ir Soekarno pada dini hari. Peristiwa tersebut menyoroti kembali kerawanan wilayah dengan minim penerangan dan tingginya risiko kejahatan pada jam-jam rawan.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB pada Rabu (17/12/2025). Saat itu, Dimas tengah mengendarai sepeda motor Vario seorang diri dari arah selatan. Tanpa disangka, korban dikejar oleh sekelompok pelaku yang mengendarai empat sepeda motor berbeda.
“Yang ngejar saya empat orang dengan empat motor. Nmax dua, Scoopy dan Beat,” kata Dimas kepada wartawan saat melapor ke Polres Klaten, dilansir detikJateng, Kamis (18/12/2025).
Dimas menjelaskan para pelaku bergerak terorganisasi dengan membagi peran. Salah satu motor memepet dari depan, sementara lainnya mengepung dari samping dan belakang. Kondisi jalan yang gelap tanpa penerangan memperparah situasi dan membuat korban kesulitan untuk menghindar.
“Yang motor Beat mencegat di depan saya, yang pakai Nmax di samping, ini (belakang) yang Scoopy. Yang pakai Nmax (di kanan) bacok saya kena helm dua kali, yang satu bacok sini (lutut) sampai sajam nempel, ya celurit,” ucap Dimas.
Akibat serangan tersebut, Dimas mengalami luka pada bagian lutut, meskipun masih dapat menyelamatkan diri. Ia menyebut para pelaku mengenakan helm dan jaket sehingga identitas mereka sulit dikenali. Tidak ada banyak percakapan yang terjadi selama aksi berlangsung, selain kekerasan yang dilakukan pelaku dan permintaan barang milik korban.
“Uang saya Rp 500.000 dan HP satu diminta. Lokasinya itu terminal ke selatan, lokasinya gelap tidak ada penerangan,” ujarnya.
Setelah kejadian, Dimas segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Klaten guna mendapatkan penanganan hukum. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan keterangan korban serta menelusuri kemungkinan rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.
Kasus ini menambah daftar panjang tindak kriminal jalanan yang kerap terjadi pada malam hingga dini hari, khususnya di kawasan dengan penerangan minim dan lalu lintas sepi. Aparat kepolisian diharapkan meningkatkan patroli serta pengawasan di titik-titik rawan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar lebih berhati-hati saat melintas pada jam rawan, sebisa mungkin tidak berkendara sendirian, serta segera melapor ke pihak berwajib apabila menemukan aktivitas mencurigakan.
Peristiwa yang dialami Dimas menjadi pengingat bahwa keamanan jalanan masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi semua pihak, baik aparat keamanan maupun masyarakat, demi menciptakan rasa aman di ruang publik. []
Siti Sholehah.
