Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, 241 Letusan Terjadi dalam Sehari

LEMBATA — Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, tercatat sebanyak 241 kali letusan terjadi selama periode pengamatan pada Jumat, 30 Mei 2025, pukul 00.00–24.00 Wita.

Petugas PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menjelaskan bahwa letusan disertai lontaran material vulkanik dengan tinggi kolom abu mencapai 300 hingga 1.000 meter di atas puncak. Asap letusan tampak berwarna kelabu dan diiringi suara dentuman yang terdengar dari jarak jauh.

“Letusan juga disertai lava pijar, sebagian masih berada di dalam kawah, namun sesekali meluncur ke arah selatan dan tenggara sejauh 300 hingga 600 meter dari pusat erupsi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2025).

Berdasarkan hasil rekaman seismogram, gempa letusan memiliki amplitudo bervariasi antara 19,5 hingga 87,5 milimeter dengan durasi antara 25 hingga 47 detik. Selain itu, tercatat pula:

  • 2 kali gempa guguran

  • 244 kali embusan

  • 4 kali tremor non harmonik

  • 7 kali tremor harmonik

  • 1 kali gempa tektonik jauh

Secara visual, gunung terlihat cukup jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah yang bertekanan lemah teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tipis hingga tebal, membumbung setinggi 10 hingga 500 meter dari puncak.

Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga mendung, dengan arah angin bertiup lemah ke barat dan barat laut. Suhu udara tercatat berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius.

Saat ini, Gunung Ile Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada). Masyarakat yang bermukim di sekitar lereng gunung diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya letusan sekunder seperti guguran lava pijar dan sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan.

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di dalam radius aman yang telah ditetapkan, serta terus mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi teknis terkait. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *