Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Tinggi, Status Level IV (Awas)

FLORES TIMUR – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih berada pada tingkat tinggi. Berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental, status gunung api tersebut tetap berada pada Level IV atau Awas.
“Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas),” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu (24/5/2025), sebagaimana dikutip dari Antara.
Dalam periode pengamatan 22 Mei 2025 pukul 12.00 hingga 23 Mei 2025 pukul 18.00 Wita, tercatat terjadi satu kali erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai 300 meter di atas puncak. Selain itu, terpantau asap putih bertekanan lemah hingga sedang setinggi 500 hingga 700 meter dari kawah.
“Suara gemuruh sudah tidak terdengar, dan sinar api juga sudah tidak tampak,” tambah Wafid.
Rekaman kegempaan menunjukkan satu kali gempa letusan, 12 kali gempa embusan, 24 kali gempa harmonik, 31 kali gempa vulkanik dalam, serta delapan kali gempa tektonik jauh. Gempa tektonik lokal tercatat hanya sesekali.
Wafid menjelaskan bahwa data kegempaan menunjukkan adanya indikasi penurunan aktivitas di permukaan. Namun demikian, suplai magma dari kedalaman masih terjadi, terlihat dari peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam, meskipun dengan amplitudo dominan yang kecil.
“Data tiltmeter juga menunjukkan penurunan, yang mengindikasikan tekanan dari dalam mulai menuju kestabilan,” ujarnya.
Hasil pengamatan visual melalui drone menunjukkan adanya material lava yang tertinggal di dasar kawah. Wafid memperingatkan bahwa jika erupsi terjadi dan membongkar lava tersebut, maka letusan bisa bersifat eksplosif dengan energi yang besar.
Mengingat status Level IV (Awas) masih berlaku, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat hingga timur laut sejauh 7 kilometer.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” tegas Wafid.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen, diminta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras.
Untuk warga terdampak hujan abu, Wafid menyarankan penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi saluran pernapasan. []
Nur Quratul Nabila A