AN-22 Rusia Jatuh saat Uji Coba, Tak Ada yang Selamat
MOSKOW – Otoritas Rusia kembali menghadapi tragedi penerbangan setelah sebuah pesawat kargo militer jenis AN-22 jatuh dan menewaskan seluruh awak yang berada di dalamnya. Insiden tersebut terjadi pada Selasa (09/12/2025) di wilayah Ivanovo, sekitar 200 kilometer di sebelah timur Moskow. Informasi ini dikonfirmasi oleh berbagai lembaga resmi Rusia yang kini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Komite Investigasi Rusia—badan yang menangani kasus-kasus besar, termasuk kecelakaan transportasi militer—menyatakan bahwa penyelidikan dibuka dengan fokus pada prosedur persiapan penerbangan. Mereka menekankan bahwa kecelakaan ini terjadi ketika pesawat sedang melakukan penerbangan uji coba usai menjalani perbaikan.
“Pada 9 Desember 2025, selama penerbangan uji coba, sebuah pesawat AN-22 jatuh di dekat desa Ivankovo di wilayah Ivanovo,” terang Komite Investigasi dalam pernyataan resminya. Lembaga itu menegaskan, “Semua awak yang ada di dalam pesawat itu tewas.”
Meskipun Komite Investigasi tidak memberikan jumlah pasti awak, kantor berita pemerintah TASS sebelumnya melaporkan bahwa pesawat tersebut membawa tujuh kru. Informasi ini juga selaras dengan laporan awal Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyebutkan bahwa penerbangan dilakukan setelah pesawat selesai menjalani pekerjaan perbaikan.
“Hari ini di wilayah Ivanovo, selama penerbangan uji coba setelah perbaikan, sebuah pesawat angkut militer AN-22 jatuh,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam keterangannya. Mereka menambahkan bahwa pesawat jatuh di kawasan yang tidak berpenghuni, sehingga tidak ada korban di darat.
Wilayah jatuhnya pesawat berada dalam zona operasi penerbangan militer yang kerap digunakan untuk uji coba maupun latihan. Hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa kejadian tersebut berhubungan dengan aktivitas militer Rusia di Ukraina atau adanya dugaan serangan dari pihak lain. Penyelidikan yang berlangsung masih diarahkan pada kemungkinan faktor teknis, kesalahan prosedur, atau kegagalan mesin setelah proses perbaikan.
Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan peralatan militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Sejak eskalasi konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung mendekati empat tahun, insiden terkait alat angkut militer—baik helikopter maupun pesawat—dilaporkan meningkat. Hal ini memunculkan kembali sorotan terhadap kesiapan armada transportasi udara Rusia serta ketahanan peralatan yang terus digunakan dalam berbagai operasi.
Sementara publik menantikan hasil investigasi resmi, pemerintah Rusia menegaskan komitmen untuk mengungkap penyebab kecelakaan demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang. []
Siti Sholehah.
