Anak Terlalu Aktif, Orang Tua di Lampung Pilih Ikat dengan Rantai
LAMPUNG — Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak perempuan berinisial S dirantai oleh orang tuanya di dalam rumah di Kabupaten Mesuji, Lampung, menjadi viral di media sosial dan menuai perhatian publik. Anak tersebut diketahui dirantai oleh kedua orang tuanya, T dan ES, dengan alasan karena terlalu aktif dan sulit dikendalikan saat mereka hendak membawa adiknya yang tengah sakit ke rumah sakit.
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenata Al Ghazali, tindakan tersebut dilakukan bukan kali pertama. Orang tua korban mengaku sudah dua kali melakukan hal serupa.
“Jadi peristiwa ini terjadi dua kali, kedua orang tua ini mengaku terpaksa dilakukan karena putrinya ini terlalu aktif. Kemudian mereka ini juga terpaksa karena akan membawa anak keduanya ke rumah sakit untuk berobat karena penyakit kelainan jantung,” ujar Prenata, dikutip dari detikSumbagsel, Selasa (21/10/2025).
Prenata menjelaskan, saat kejadian, pasangan suami istri itu hendak berangkat ke Lampung Tengah menggunakan sepeda motor. Namun, karena tidak memungkinkan membawa dua anak sekaligus, mereka memilih meninggalkan S di rumah dengan kaki terikat rantai agar tidak keluar rumah.
“Kalau untuk membawa S motor yang digunakan mereka ini tidak bisa. Jadi kedua orang tua ini terpaksa merantai untuk membatasi pergerakan S di dalam rumah,” sambungnya.
Kedua orang tua tersebut juga mengaku tidak memiliki keluarga di Lampung yang bisa dipercaya untuk menitipkan anak mereka. Kekhawatiran bahwa tetangga akan kesulitan mengurus S yang dikenal aktif membuat mereka memilih cara ekstrem tersebut.
“Karena terlalu aktif, mereka ini juga khawatir jika dititipkan ke tetangga, takut tetangganya nggak sanggup ngurusinnya. Keluarga ini juga tidak punya keluarga di Lampung,” jelas Prenata.
Meski demikian, berdasarkan hasil penyelidikan, pihak kepolisian memastikan bahwa orang tua tetap memberikan makanan sebelum meninggalkan rumah.
“Kalau dari pengakuannya, putrinya ini tetap diberikan makan. Jadi mereka kan pergi jam 3 pagi, itu meninggalkan dua potong roti sama air minum. Lalu mereka itu pulang dari Lampung Tengah sebelum jam 11 siang,” imbuhnya.
Video tersebut memicu kecaman luas dari masyarakat dan mendorong aparat kepolisian untuk segera melakukan penelusuran. Saat ini, T dan ES telah diamankan Polres Mesuji untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus ini menyoroti pentingnya pendampingan bagi keluarga dengan anak berkebutuhan khusus maupun anak hiperaktif, agar tidak terjadi tindakan yang melanggar hak anak. Aparat dan lembaga sosial diharapkan dapat memberikan perhatian dan edukasi kepada masyarakat agar memahami cara yang lebih manusiawi dalam menghadapi kondisi serupa. []
Siti Sholehah.
