Antrean Solar Bersubsidi Meluas
Kuota solar bersubsidi di Balikpapan hingga Idulfitri disebut Pertamina aman. Sejatinya antrean panjang tak terlihat. Tapi faktanya, sejumlah SPBU di Kota Minyak malah dipenuhi kendaraan roda empat yang mengular. Mereka mengantre mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dari pantauan wartawan di SPBU Damai, Jalan MT Haryono, Selasa (1/7) terlihat antrean panjang kendaraan roda empat ke atas yang hendak membeli solar bersubsidi. Padahal ada plang bertuliskan kuota solar bersubsidi telah habis. Namun para pengantre tetap memilih menunggu BBM.
Antrean panjang kendaraan yang hendak mendapatkan solar bersubsidi juga terjadi di SPBU MT Haryono di Jalan MT Haryono. Sementara untuk SPBU Km 4, Km 9, dan Km 15 di Jalan Soekarno-Hatta antrean panjang terjadi pada malam hari.
Menanggapi itu, External Relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Operation Region VI Kalimantan Rudi Biantoro menyebut, pihaknya memang saat ini telah mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi. Acara ini dianggap untuk menekan konsumsi solar selama Ramadan hingga Idulfitri.
Selain itu, kata dia, pengendalian solar dan premium itu untuk mengamankan stok BBM bersubsidi di Balikpapan hingga akhir tahun. “Meski antre, tapi stok di Balikpapan masih aman. Kami hanya mengendalikan pemakaian,” ungkapnya.
Menurutnya, bila upaya pengendalian ini tidak dilakukan, maka akan ada dampak lebih buruk. Bukan hanya antrean panjang, tapi kelangkaan BBM bersubsidi di SPBU kian meluas. Hal itu terjadi, karena stok solar dan premium di kota ini sudah menipis. “Harus dicegah sebelum terjadi,” jelasnya.
Senada, External Relation PT Pertamina Fuel Retail Marketing Operation Region VI Kalimantan Dhika Edwina Fajrini N memastikan, meski intensitas antrean di SPBU kian marak, namun kuota BBM bersubsidi di Kota Minyak masih aman.
Kepastian itu berdasarkan penggunaan solar bersubsidi tahun ini hingga Mei lalu tercatat sebanyak 30.311 kiloliter (KL) dari kuota APBN sebesar Rp 73.282 KL. Jatah yang sudah keluar itu dinilainya masih di bawah 30.317 KL.
“Artinya, stok kita masih aman. Kalau yang digunakan lebih 30.317 KL, ini kuota BBM di Balikpapan baru terganggu hingga akhir tahun,” paparnya.
Demikian pula dengan premium, kata dia, hingga sudah terpakai 55.024 KL dari kuota sebesar 151.638 KL tahun ini. Jatah bensin terganggu bila penggunaannya melewati 62.732 KL. [] RedFj/KP