Api Lahap Tiga Mobil di Bawah Rel Kereta Jakarta Pusat

JAKARTA – Tiga unit mobil dilalap api di kawasan padat penduduk, tepatnya di bawah kolong rel kereta Jalan Karang Anyar Raya, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/11/2025) pagi. Meski api berhasil dikendalikan petugas, peristiwa ini kembali menyoroti tingginya risiko kebakaran di area sempit yang kerap digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari.

Informasi kebakaran diterima oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta melalui panggilan warga sekitar pukul 07.32 WIB. “Objek terbakar 3 unit mobil,” ujar petugas Command Center Gulkarmat saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Begitu laporan diterima, tim pemadam langsung mengerahkan tujuh unit mobil damkar dengan 25 personel ke lokasi. Proses pemadaman dimulai pada pukul 07.42 WIB, hanya berselang sepuluh menit dari laporan awal. Petugas bekerja cepat mengendalikan api agar tidak menjalar ke area sekitar yang cukup padat.

Kebakaran terjadi di area bawah rel kereta yang dikenal sering digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan aktivitas warga. Titik api yang berada di bawah struktur rel sempat menimbulkan kekhawatiran lantaran berpotensi mengganggu jalur kereta api di atasnya. Namun, berkat kesigapan petugas, api berhasil dipadamkan sebelum menjalar lebih luas.

Hingga pukul 08.00 WIB, proses pendinginan masih dilakukan di lokasi. Petugas damkar terus menyemprotkan air ke sisa titik panas dan mengurai puing-puing mobil yang terbakar untuk memastikan api benar-benar padam. “Masih dilakukan pendinginan di area sisa kebakaran untuk mencegah penyalaan kembali,” ujar petugas di lokasi.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Aparat kepolisian bersama petugas Gulkarmat masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui sumber api, termasuk kemungkinan korsleting listrik atau adanya aktivitas berisiko di area parkir tersebut. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian tersebut.

Kawasan kolong rel seperti di Karang Anyar memang kerap menjadi sorotan karena padatnya aktivitas warga dan minimnya standar keselamatan. Banyak area di bawah rel yang dijadikan tempat usaha, bengkel, atau parkir kendaraan tanpa pengawasan keamanan yang memadai. Hal inilah yang membuat potensi kebakaran di wilayah tersebut selalu tinggi.

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya penataan ulang kawasan sempit di ibu kota yang sering disalahgunakan untuk fungsi-fungsi nonpermanen. Pemerintah daerah diharapkan dapat meninjau kembali pemanfaatan area kolong rel agar tidak menimbulkan ancaman keselamatan di kemudian hari.

Petugas pemadam kebakaran menyebutkan bahwa setelah pendinginan selesai, bangkai kendaraan akan segera dievakuasi dan lokasi dibersihkan. Aktivitas warga di sekitar area kolong rel pun kembali normal sekitar pukul 09.00 WIB, namun warga diminta tetap waspada terhadap potensi kebakaran serupa. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *