Asap Tebal dari Basement Pesantren Jaksel
JAKARTA – Aktivitas di lingkungan Pesantren Al Mawaddah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mendadak terhenti setelah kepulan asap pekat terlihat keluar dari area basement bangunan tersebut pada Rabu (10/12/2025). Insiden yang terjadi pada siang hari itu langsung mengundang perhatian warga serta para santri yang berada di lokasi, sementara petugas pemadam kebakaran bergerak cepat menuju sumber api.
Informasi awal mengenai kebakaran diterima oleh petugas Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta melalui panggilan telepon pada pukul 14.29 WIB. Setelah laporan masuk, tim segera melakukan pengecekan dan memastikan bahwa titik api berada di bagian bawah bangunan pesantren.
“Objek Basement Pesantren Al Mawaddah (BUP). Situasi dan status kebakaran proses pemadaman,” ujar petugas Command Center Gulkarmat dalam keterangannya. Pernyataan itu menunjukkan bahwa hingga saat laporan diberikan, api masih dalam upaya penanganan dan belum sepenuhnya padam.
Untuk memaksimalkan proses pemadaman, sedikitnya sembilan unit mobil damkar diterjunkan ke lokasi. “Pengerahan unit personel, 9 unit 42 personel,” jelas petugas tersebut. Kehadiran puluhan personel ini menjadi indikator bahwa titik api cukup signifikan sehingga membutuhkan penanganan cepat agar tidak merambat ke bangunan lain di sekitar area pesantren.
Warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut turut keluar dari rumah untuk menyaksikan proses pemadaman. Beberapa orang tua santri juga dilaporkan berdatangan setelah menerima informasi mengenai kondisi pesantren, meski belum ada kabar mengenai adanya korban luka maupun kerugian materi yang ditimbulkan. Hingga laporan terbaru, petugas belum dapat memastikan pemicu terjadinya kebakaran tersebut.
Pihak Gulkarmat masih fokus pada proses pendinginan di area basement sambil melakukan pemantauan terhadap kemungkinan bara api yang masih tersisa. Sementara itu, sejumlah ruangan yang berada di lantai atas dikosongkan sementara sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan penghuni dan santri.
Belum ada keterangan resmi dari pengelola pesantren mengenai kondisi fasilitas atau aktivitas belajar setelah kejadian ini. Namun, beberapa santri menyebutkan bahwa sebelum asap muncul, mereka tidak mendengar adanya suara ledakan atau gangguan yang mencurigakan. Hal tersebut menunjukkan perlunya penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, kelalaian, atau faktor lain.
Meski demikian, aparat kepolisian diperkirakan akan melakukan pemeriksaan TKP setelah area dinyatakan aman oleh petugas damkar. Penyidik juga akan berkoordinasi dengan Puslabfor untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, sebagaimana lazim dilakukan pada kasus kebakaran fasilitas umum dan pendidikan.
Hingga berita ini disusun, proses penanganan masih berjalan dan belum ada pernyataan tambahan dari pihak berwenang terkait perkembangan terkini. Situasi di sekitar pesantren tampak kondusif meski aktivitas masih dibatasi. []
Siti Sholehah.
