Atalarik Syach Tanggapi Isu Karma soal Eksekusi Rumah: “Saya Malah Tertawa”

CIBINONG – Aktor senior Atalarik Syach menjadi sorotan publik setelah rumah miliknya di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, menjadi objek eksekusi akibat sengketa tanah. Di tengah proses hukum yang sedang berjalan, muncul komentar warganet yang mengaitkan peristiwa ini dengan masa lalu rumah tangganya bersama aktris Tsania Marwa.

Menanggapi hal tersebut, Atalarik menyatakan dirinya tidak ambil pusing. Ia bahkan mengaku tertawa saat mendengar isu bahwa masalah rumahnya dianggap sebagai “karma” dari mantan istrinya.

“Teman saya kirim tangkapan layar, katanya ini azab mantan istri, karma. Saya malah ketawa, saya bilang alhamdulillah,” ujar Atalarik saat ditemui di kediamannya, Jumat (16/5/2025).

Pengacara Atalarik, Sanja, menyampaikan bahwa sengketa hukum atas lahan tersebut telah berlangsung jauh sebelum kliennya menikah dengan Tsania Marwa. Oleh karena itu, ia menegaskan tidak ada hubungan antara perkara tanah ini dengan kehidupan pribadi Atalarik di masa lalu.

“Tidak ada kaitannya sama sekali antara kasus sengketa tanah ini dengan masalah rumah tangga beliau. Mohon publik tidak mencampuradukkan,” kata Sanja.

Atalarik pun menyatakan hal serupa. Ia mempertanyakan logika komentar warganet yang mengaitkan permasalahan hukum ini dengan perceraian yang ia alami pada 2017 silam.

“Kalau saya balik bertanya, apakah mungkin penyebab utama perceraian dulu justru karena masalah tanah ini? Kan tidak ada yang tahu. Padahal masalah ini jauh lebih tua usianya dibanding karier mantan saya di dunia hiburan,” tutur Atalarik.

Sebagai informasi, Atalarik Syach dan Tsania Marwa menikah pada 10 Februari 2012 dan resmi bercerai pada 15 Agustus 2017. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak yang kini berada dalam pengasuhan Atalarik. Tsania diketahui hanya dapat bertemu dengan anak-anaknya di sekolah karena keterbatasan akses ke rumah sang mantan suami.

Publik sempat mengikuti kisah rumah tangga keduanya yang berujung pada konflik perebutan hak asuh anak. Namun, Atalarik maupun kuasa hukumnya berharap permasalahan hukum yang terjadi saat ini tidak diseret ke ranah personal masa lalu yang sudah selesai secara hukum.

“Ini murni urusan tanah. Jangan dicampur dengan kisah pribadi. Kami fokus menyelesaikannya melalui jalur hukum,” tutup Sanja. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *